Monday, January 31, 2022

Dimaafkan atau ... ?

 Pernah baca quotes atau tulisan2 tentang memaafkan ? Pasti sering ya. 

Banyak. 


Kalau ada kata memaafkan berarti laku memaafkan ini diberikan oleh orang yang pernah disakiti kepada pihak yang menyakitinya. 


Ada yang bilang bahwa memaafkan itu bukan untuk orang lain tapi untuk diri sendiri. Memaafkan membuat diri kita jadi lebih maju, lebih kuat, lebih tenang dan menyembuhkan dsb. 


Ada tulisan juga tentang memaafkan sebagai upaya penyembuhan luka batin.


Tapi dapat intinya gak ya ? Khususnya para pelaku yang pernah di posisi yang menyakiti ?


Dalam semua teori tentang memaafkan itu intinya ada orang-orang yang pernah dilukai ? 


Saat kita pernah melukai orang lain, apapun bentuknya, bisa jadi orang itu akan memaafkan kita suatu hari. Tapi harus diingat, bahwa dia memaafkan bukan untuk diri kita, tapi untuk dirinya sendiri yang kita tidak pernah tahu seberapa besar struggle-nya berusaha tegar melewati rasa sakitnya. 


Orang yang pernah dilukai mungkin bisa berkali-kali memaafkan kita yg sampai2 kita sendiri tidak sadar dan lupa sudah menyakitinya saking orang tsb selalu menampakkan semuanya baik-baik saja. 


Padahal setiap luka butuh waktu untuk sembuh, setiap peristiwa perlu masa untuk dilupakan. 


Jadi jangan mudah menyakiti orang lain dengan dalih " Ah gampang, tinggal minta maaf" apalagi sudah menyakiti lalu saat orangnya sedih atau tersinggung dengan mudahnya menuduhnya "baperan". 


Lebih baik berusaha untuk tidak perlu minta maaf dengan selalu menjaga lisan dan perilaku , daripada sembrono dalam pergaulan sampai sering menyenggol orang lain baik dengan perkataan maupun perbuatan kita, lalu sibuk minta maaf. Yang kalaupun maaf itu diberikan, ikatan baik yang pernah terjalin tidak akan pernah sama lagi. 

Photo owned by @sufisticado at twitter