Thursday, May 2, 2019

Cemburu

Citra rebah, dalam sengal nafas yang lelah.  Binar matanya memandang langit-langit kamarnya yang putih. Sunyi.

Dicobanya rileks, sejenak saja. Bagaimanapun berjalan kesana kemari  di pameran kerajinan Indonesia sesiangan tadi dengan high heels 10 cm-nya bukanlah hal yang ringan. Apalagi harus disambi memberikan presentasi ringan pada para pengunjungnya yang tak henti-hentinya berdatangan dan kepo dengan karya-karya seni yang ditampilkan.


Tiba-tiba bibir tipisnya tersenyum. Dilesapkannya bantal  pada wajahnya nan ayu. Hmm wangi. Terbayang wajah Denis yang menurutnya lucu.  Citra selalu geli setiap kali kekasihnya itu merajuk.

"Sayang. Kamu kenapa lagi?  Makan yuk. Aku laper".

Dan Denis seperti biasa  hanya diam dengan wajahnya yang datar, tapi tangannya segera menggenggam jemari Citra, menuntunnya pergi. Belakangan ini gesture Denis memang terkesan selalu ingin menghindarkan dirinya dari studio, tempat Citra bertugas bareng dengan Rendy, koleganya yang handsome dan selalu tampil dandy.

Citra telah tahu, sebentar lagi lelaki tersayangnya ini akan membantunya ini itu, menawarkan apa yang tak ia perlu.

Betapa sibuk dan rumitnya yang tak mau mengaku. Namun Citrapun tahu,  akan selamanya suka, setiap kali Denis cemburu.







No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah singgah di Goresanku ya ^_^