Thursday, October 11, 2018

Suatu Senja di Oktober Kita

Bertemu kamu yang kedua kali setelah  sekian lembar hasrat ternyata bukan hal yang kuresahkan. Cafe yang kutunjuk sebagai tempat pertemuan kitalah yang sempat membuatku kecil hati.

"Kamu gapapa tempatnya disini ? Apa mau pindah? " segera kutanyakan kecemasanku melihat suasana cafe n resto itu tak sesuai dengan performanya selama ini sebagai seorang akademisi sekaligus motivator yang cukup terkenal di wilayah Jawa Tengah dan Timur sana.

"Ndaak. Gapapa. Ini bagus lho." Seringan   itu jawabanmu, terdengar bagiku seperti hanya untuk menutup rasa bersalahku yang memang kurang paham cafe yang bagus dan pas di kota ini untuk tempat kita bertemu.

Kamu segera mempersilakanku duduk di salah satu kursi sofa berlapis kain beludru berwarna hijau pupus itu.

Hingga makanan dan minuman datang,  ku masih merasa belum nyaman menanggapi obrolanmu. Aku mencari sesuatu di matamu yang kuragu apakah berwarna hijau ataukah abu2, tapi tak kutemukan itu.

Saat ku semakin sangsi,  tanganmu menyentuh jemari.  Sejak itu kutahu, kamu ternyata begitu merindu. Dan berikutnya hanyalah 5 jam tak terlupakanku.

Terminal bis itu. Aku tak mengerti untuk apa ada terminal bis di episode hidup kita ? Tapi tempat yang bising, panas dan ramai itu seketika menjadi background yang surga. Para calo dan pengamen itu berorchestra untuk kita.

Ahh masih kuingat bagaimana kamu berada di tempat itu dikerumuni calo penjual tiket dan tak membelinya satupun hanya untuk tetap bersamaku.

Kita berbagi cerita dan tawa sekaligus buah jeruk dan aqua. Sesekali menatap cemas jam tangan yang jarumnya terasa berputar terlalu cepat.

Kamu menungguiku sholat ashar di musholla, persis seperti kamu menungguiku selesai sholat maghrib bertahun-tahun yang lalu. Tak ada yang berubah darimu, kecuali sedikit uban di jambang dekat telingamu. Ya, sedikit uban yang menambah pesona dan kewibaanmu.

Lalu kita menuju mall hanya untuk menghabiskan waktu. Tanganmu tak henti menggenggam jemariku seakan tak ingin melepasku.

Hingga waktu yang telah kita sepakati mengingatkan perpisahan. Dan kecupmu di dahiku, kecupku di tanganmu menjadi salam terakhir di suatu senja Oktober kita. Lalu serupa awan yang dihela angin senja, kita berpisah tanpa suara. Tanpa air mata, namun menyisakan luka.






Saturday, August 25, 2018

Jadikan Yang Kamu Sirikin Gurumu

Lho memang tanda lemah dan fakirnya kita sebagai manusia itu salah satunya cemburu koq. Iri,  dengki, berprasangka buruk,  nggak suka lihat orang lain lebih baik, lebih bagus, lebih cantik, lebih ganteng, lebih keren dsb apalagi kalau yang lebih2 itu saingan kita atau saingan keluarga, atau kelompok kita.  Intinya susah lihat orang lain senang,  senang lihat orang lain susah.

Jadi kalau lihat yang seperti itu gak usah heran atau dipertanyakan karena mungkin kita juga bakal seperti itu kalau...

Kalau kita merasa lebih baik, merasa lebih bisa,  merasa lebih bijaksana, merasa lebih tahu, merasa lebih segalanya (ini sadar ataupun tidak, walaupun banyak nggak sadarnya sih)

Lalu dari merasa2 lebih itu jadinya kita bisa  merasa lebih berhak juga  menerima segala kebagusan, kebaikan, kemuliaan, penghormatan, dan pengakuan.

Padahal sejatinya setiap kita ini apa siy?  Bisanya apa ya kita kalau tidak dibisakan oleh Tuhan. Ngetik saja sering typo, apalagi sampai menganalisis ini itu sing njelimet dan parahnya analisisnya hasil berasumsi bukan dari tabayun yang betul-betul tabayun alias Info valid kelas Ring 1 (ini ngomongin apasih 😁).

Ya pokoknya kita jadi sering membuang buang waktu untuk hal yang kurang penting tapi hasilnya malah merugikan diri sendiri.

Misalnya kita jadi gak bertambah ilmu,  jadi gak bertambah wise, jadi gak bertambah teman (malah nambah daftar akun yang mau di-unfollow apa di-unfriend) Wah ini apalagi ini jadi gak bertambah cantik n bertambah penghasilan #eh. Kan rugi ya kalau setiap peristiwa kita masalahin dan kita julidin ? Kapan bahagianya?

Katanya ya,  ini katanya. Kalau kita lihat ada orang atau fihak lain lebih itu (lebih cantik,  lebih ganteng,  lebih keren,  lebih pinter,  lebih kaya, lebih sukses) mendingan jadikan dia "guru". Tekan serendah-rendahnya ego. Ya namanya mau jadi murid harus mau merendah dong di hadapan guru. Konteksnya merendahkan hati, merendahkan ego, merendahkan keakuan.

Nah kalau sudah merasa "rendah", merasa fakir bakal muncul kemauan kuat buat belajar,  buat mencari tahu, buat berguru. Tentang apapun itu.  Lihat teman cantik, sholeh,  ganteng, keren,  sukses,kaya, dermawan,  bermanfaat buat orang banyak jadi termotivasi. "Eh dia bisa kayak gitu itu gimana ya ?". Nah mulai deh jadinya semangat buat jadi pribadi yang lebih baik.

Gak akan ada cerita cari-cari kekurangan atau kesalahan orang. Masa murid cari kesalahan guru. Guru gitu lho, kan fungsinya buat digugu dan ditiru.

Intinya yang indah,  bagus,  cantik,  keren itu daripada disirikin mending dijadikan guru kehidupan. Biar kita ikutan keren. Gimana? 

#BukanTentangAsianGames  tapi disambungin juga gapapa ding.
#PernikMalam


Jangan Hanya Mau Didengarkan tapi Harus Mau juga Mendengarkan

Jangan Hanya Mau Didengarkan tapi Harus Mau juga Mendengarkan

Paling senang saat Zahra pulang dan cerita pengalamannya menjalani PKKMB dan Student Day di kampusnya tiga hari ini.

Bali dan Udayana sungguh satu  pengalamannya yang luar biasa.

Sepulang kegiatan Student Day 2018 Universitas Udayana :

"Miii, tadi seruuu".

Sebagai mantan remaja ceria era keemasan, pikiranku segera menerjemahkan kata "seru"  itu adalah barisan kakak-kakak tingkat jurusan teknik nan keren tapi galak (galak sepanjang masa opspek aja siy)  berambut gondrong-gondrong yang sering dia ceritakan itu yang akan jadi subjek pembicaraan.

Tapi bukan, ternyata bukan itu.  Matanya berbinar-binar dan bibirnya tak berhenti tersenyum sepanjang bercerita.

Ada Nana dan Try yang orang Bali asli,  ada Dika yang orang Lombok,  ada Christy dari Medan,  ada Bunga dari Tangerang, ada Stephany dari Jember, Altaf dari Jakarta  dll.  Semua nama-nama itu segera menghangatkan hati sebagai biasanya aku mendengar semua sahabat anak-anak.

"Mi,  disini tuh aku seneeng, misalnya pas udah waktunya sholat, aku bilang sama mereka " Eh aku mau sholat dulu yaa. Trus si Try bilang OK, aku juga mau ke Pura dulu ya.  Si Nana yang jagain tas. Duduk aja dia mah kan hari ini dia gak perlu ke gereja.

Aku seneng Mi,  biarpun yang berkerudung cuma aku sama Bunga tapi aku gak merasa dipandang aneh sama mereka.

Aku bisa nanya sama Try makna nama-nama orang Bali dan dengan senang hati dia menjelaskannya. Aku jadi tahu, I itu buat anak laki-laki, Ni itu buat anak perempuan (I Made, Ni Made), atau I jadi Ida itu cowok juga (misal Ida Cokorda), Luh buat perempuan.

Kalau kayak Wayan, Gede, Putu itu buat anak pertama. Anak kedua ada yang pake Made, Nengah atau Kadek. Anak ketiga Komang atau Nyoman.

Terus aku nanya lagi, tapi Try koq namamu pake Dewa Ayu bukan Komang ?"
Jawab Try, "Itu lain lagi Ra. Ada juga nama berdasarkan Kasta. Trus Try sebutin istilah-istilah dalam urutan kasta (yang Zahra udah gak ingat lagi saking banyaknya yang dijelaskan dengan sepenuh hati oleh temannya).

Oya, anak ini gak berhenti cerita selama dia makan.

"Terus aku sama Christy juga saling bertanya Mi. Christy nanya gini :"Ra Kamu orang Sunda kan. Kalau nama-nama khas Sunda itu apa aja sih?  Aku bilang aja Asep, Agus, Cecep, Iwan, Elis,  Euis, Nani, terus apa lagi ya. Gak ada  urutan kelahirannya, sama kasta. Bener kan Mi? Pokoknya gitu deh.  Terus aku juga nanya kalau Christy suku Batak ya. Christy bilang Iya, tapi suku Batak itu ada 6. Nah aku lupa yang 6 itu apa aja Mi"

Ish,  anak ini biasa deh kalau lagi seneng gak mau berhenti cerita 😁

"Terus ya Mi, aku gemeess deh. Lucuuu . Di goodie bag kita tuh beda-beda isinya selain alat tulis dan topi. Di GB-ku ku kan ada mukena, di GB-nya Nana ada Al Kitab, Di punya Try ada selendang. Lucu kan, beda-beda isinya tapi kita akraaab banget. Mereka baik-baik dan suka saling nolong.

Bener ya kata umi sama kata narsum di acara Student Day itu juga,  kita jangan hanya mau didengarkan tapi harus mau mendengarkan. Di kampusku sejak aku masuk dan kenal teman-teman, kami benar-benar saling mendengarkan. Dengar tentang budaya, agama, kebiasaan kita masing-masing. Kita jadi langsung saling sayang Mi." Kata Zahra sambil terus makan.

Aku menatapnya riang, tapi dalam hati sungguh terharu. Alhamdulillah, Zahraku sedang berterima kasih. Bersyukur atas indahnya keberagaman di negeri  yang diciptakan Tuhan penuh warna ini.

Sejak TK hingga SMA dia mengecap pendidikan berbasis Islam sebagai pondasinya, tapi penghargaannya atas perbedaan di sekelilingnya adalah karunia yang kusyukuri. Kelak mungkin dia akan mengarungi dunia yang lebih luas. Kuharap kebijaksanaan dan kebeningan hati akan terus mengiringinya. Semoga Zahra selalu dikelilingi orang-orang yang baik dan sebaliknya selalu menjadi orang yang baik yang mau menaungi orang lain, siapapun itu,  aamiin.

Sepernik percakapan manis di jelang hari kemerdekaan.

Dirgahayu Indonesiaku ❤

Zahra dan teman2 pasca Student Day hari ke 3

Sunday, July 1, 2018

Cinta Tak Terucap Kata

"Inspiratif"

Tiba-tiba sepatah kata muncul di kolom komentar postingan instagramnya. Hanya satu kata,  singkat dan bukan hal yang baru sedang menanggapi caption sebuah foto yang diunggah Ilya kemarin. Namun wanita lembut itu tak dapat menahan debur hatinya saat menatap nama sang penulisnya. 

"Alfian" bisik hatinya. 

Ahh, sekejap ingatannya kembali ke sebuah taman raya di sebuah senja yang gerimis 7 tahun yang lalu. Tempat ia menemukan dua mata nan teduh itu sedang menatapnya penuh rindu. 

Pertemuan dan perbincangan sekilas namun meninggalkan jejak di sudut hatinya   bertahun-tahun. 

Ilya tahu lelaki bermata hujan itu telah mengikuti sosial medianya tujuh minggu yang lalu. Meski tak pernah meninggalkan tanda apapun, namun Ilya yakin Alfian mengawasinya dari kejauhan. Kenangan yang mereka berdua miliki terlalu indah untuk diabaikan, hanya saja dulu tiada sempat dan tempat untuk mengabadikan.

Ilya menghela nafasnya perlahan dan dalam. Diperhatikannya rerintik hujan di balik jendelanya.  Rerintik yang sama yang mengiringi saat Alfian memohon izinnya untuk boleh bertandang ke rumahnya saat itu.  

"Boleh aku main ke rumahmu?"

Fian bertanya dalam nada riang dan senyum itu, senyum yang tak pernah tertinggal di setiap mata mereka bersitatap di sejak awal pertemuan. 

"Iya,  Iya sangat boleh Fian. Bagaimana tidak boleh  jika setiap saat hanya kamu yang ada di pikiranku" 

Suara Ilya bergema di hatinya. Ya hanya di hatinya. Tak sampai ke lisannya. Lidahnya kelu, lengannya tiba-tiba terasa dingin dan kaku.

Tidak,  tidak mungkin ia bisa menerima Alfian di rumahnya. Bahkan di tempat manapun di dunia ini. Ilya terlalu takut. Perempuan berbibir delima itu takut pada garis hidupnya sendiri. Ia sadar ia tak berhak lagi atas segenap cinta lelaki yang tak pernah beranjak dari hatinya itu.

"Kita sudah bertemu, Dan aku tak bisa menemuimu lagi sesudah ini. Maafkan aku Fian"

Fian terpekur menatap horizon yang membentang di hadapan mereka berdua.
Kecewa.  Namun bagaimanapun kuatnya cintanya namun ia bukanlah seorang pemaksa. Ia sungguh tahu dan memahami posisinya sendiri dan kegelisahan Ilya.

Alfian menyadari mereka hanya bagaikan sepasang merpati yang terpisahkan oleh dinding semegah dan sekokoh  takdir.

Kini 7 tahun dari keheningan senja itu, dalam gerimis yang membasahi Yogya dan hati Ilya, sepatah kata di instagramnya telah meluluh lantak seluruh upaya perempuan itu untuk melupa.

Alfian masih ada untuknya, untuk cinta  tak sampai mereka. Namun Ilya lega, menyadari bahwa cinta justru nampak begitu indah saat ia tetap tak terucap kata-kata, tak tergapai rengkuhan raga. Namun terus berkelindan di udara yang mereka hirup bersama, di tempat dimana mereka dinaungi cahaya rembulan dan langit yang serupa.

Bogor, 1 Juli 2018


Friday, June 1, 2018

Hokben Berbagi Kebaikan Bersama Anak Yatim

Ada apa dengan Hokben?  Hokben alias Hoka Hoka Bento yang pada tahun 2013 mengubah nama panjang brand-nya menjadi Hokben ini adalah  kedai makanan Jepang terkenal yang gerainya telah menyebar di berbagai kota di Indonesia ternyata sekarang sudah berusia 33 tahun lho  tepatnya tgl 18 April 2018 yang lalu.

Dan sampai hari ini Hokben  masih berkomitmen memberikan produk dan pelayanan yang terbaik buat semua konsumennya.

Apa itu Hokben yang begitu banyak penggemarnya itu?  Kita kenalan lebih dalam yuk.

Wednesday, May 23, 2018

Entah

Waktu itu sapamu belum usai, dan senyumkupun belum lerai, tapi apa daya gerimis di atas kita nan tiada naungan mulai rinai.

Padahal senja baru saja rebah
Padahal tatap matamu baru saja binar

Aku mencari naungan
Tapi kamu sudah menemukan perlindungan

Belum Ada Judul

BELUM ADA JUDUL

Dua gelas kopi
Aku dirimu berhadapan
kita saling menertawakan pahit
Dan mungkin, dengan rindu ada di antaranya

-DW-

*Puisi seorang sahabat

Thursday, May 17, 2018

Disiplin Positif Melindungi Anak dari kekerasan dan Eksploitasi

Disiplin Positif 

Hai sahabat Goresanku,  apa kabar ? Semoga selalu dalam keadaan yang baik ya.

Kali ini tema Goresanku mengupas tentang issue perlindungan anak,  mengingat masih banyaknya bahkan terasa semakin mengerikan mendengar berbagai kasusnya

Thursday, April 19, 2018

Apresiasi Anak, Bahagiakan Anak



Menjadi seorang Ibu, aku yakin adalah hal ajaib yang menakjubkan bagi siapa saja wanita yang pernah merasakannya.

Diawali dengan memiliki malaikat kecil nan lucu di rumah, kemudian menyadari bahwa memiliki bayi/anak tak cuma sekedar merasa punya, ada tanggung jawab besar mengasuh dan mendidik mereka sebagai refleksi rasa cinta kita

Nah perihal mengasuh dan mendidik ini setiap orang tua tentu punya nilai Dan prinsip  sendiri untuk diterapkan di dalam keluarga sesuai dengan norma dan keyakinan  masing-masing. 

Tapi banyak nilai universal yang baik untuk diterapkan oleh orang tua atas anaknya dimanapun seperti misalnya hal-hal yang terkait kebersamaan dengan anak terutama di masa-masa anak-anak berusia balita hingga remaja.  

Sunday, April 1, 2018

Tips Membuat Pakaian Wangi Sepanjang Hari




Menjadi seorang perempuan dengan segala perannya dan di usia serta level sosial apapun buat saya nampak sebagai sesuatu yang menyenangkan. Begitu menyenangkannya hingga banyak kebiasaan-kebiasaan lama yang dimulai dari sejak masa remaja terus terbawa hingga saat sekarang, salah satunya adalah merawat dan menghias diri sebagai sesuatu hobi yang "cewek banget" kata orang. 

Berpenampilan rapi dan cantik dimanapun berada (meskipun di dalam rumah) dan diusahakan kapanpun waktunya (meskipun malam hari dan sebentar lagi mau bobo') merupakan kesenangan tersendiri buat saya. Rasanya gak nyaman aja kalau terasa nampak lusuh atau kusam di mata suami dan anak-anak, apalagi kalau sampai tercium bau yang tak menyenangkan gara-gara keringat. 

Thursday, March 8, 2018

Sweat Challenge di Allianz Ecopark


Setiap hari, saya selalu menjadwalkan diri buat olah raga biarpun ringan. Kalau sedang gak bisa jogging di luar, saya manfaatkan alat jogging sederhana di rumah atau melakukan gerakan yoga standar yang nggak lain tujuannya kecuali supaya badan ini bergerak (tentu gerakan yang teratur ya) supaya metabolisme tubuh tetap baik, apalagi di usia sekarang yang makin butuh maintenance yang lebih baik lagi.

Monday, March 5, 2018

Cegah Kanker dengan Mengubah Pola Hidup

Mendengar istilah kanker, apa yang seketika muncul di benak ? Penyakit mematikan ? Pemyakit mengerikan ? Penyakit yang sulit disembuhkan? Atau kalian punya pandangan dan pendapat sendiri yang berbeda dengan opini orang kebanyakan ? 

Tentang ini, ternyata perihal paradigma atau cara orang memandang kanker ini mendapat perhatian besar dari seorang cancer surviver yang berhasil menjalani dan melalui masa-masa pengobatannya dengan baik hingga dinyatakan sembuh. Seorang wanita inspiratif merupakan seorang istri dan ibu dari dua orang anak sekaligus pengusaha sukses serta ketua di berbagai komunitas termasuk komunitas survivor kanker yaitu Lavender Ribon, Ibu Indira Abidin. Berikut ini kisahnya : 

Thursday, March 1, 2018

Susu UHT Pelengkap Nutrisi Keluarga



Hai sahabat Goresanku, apa kabar ? Semoga sehat selalu ya, karena kali ini aku mau cerita pengalaman bloggers gathering tanggal 24 Februari 2018 yang lalu bersama Tetra Pak Indonesia bertema Susu UHT untuk Lengkapi Gizi  dan Tingkatkan Konsumsi Susu Anak Indonesia yang dilaksanakan di Jakarta dengan hashtag "Susu Bergizi Kesukaanku".

Tuesday, February 20, 2018

Petualangan Interaktif LEGO - Bricklive di Jakarta



Akhirnya, wahana petualangan interaktif LEGO yang selama ini hanya bisa dilihat di luar negeri akan diadakan juga di Indonesia untuk pertama kalinya Guys. 

Wow, serius ? Serius banget ternyata dan Bricklive ini tepatnya akan diselenggarakan di PIK Avenue Jakarta selama 10 hari yaitu dari tanggal 7 - 17 Juni 2018 bekerjasama Tokopedia dengan Sorak Gemilang Entertainment (SGE)  dan PIK Avenue. Pas banget dengan liburan anak-anak nih.

Pada kesempatan press conference yang diadakan di PIK Avenue Jakarta 8 Februari 2018 yang lalu, Melissa Siska Juminto (Managing Director Tokopedia) mengatakan bahwa Tokopedia sangat mendukung kehadiran Briklive di Jakarta untuk keluarga Indonesia. Tokopedia bersemangat untuk menumbuhkan kreativitas masyarakat sejak usia dini karena Tokopedia mendukung siapapun untuk memulai dan membangun mimpinya. 

Permainan edukatif LEGO ini sangat membantu para orangtua dalam melatih motorik kasar dan halus anak di rumah sambil bermain. 

Pada sessi berikutnya, Denny Sumali (Direktur SGE) memaparkan bahwa Bricklibe Jakarta akan menghadirkan 16 area permainan LEGO di PIK Avenue nanti dimana pemgunjung dapat berkreasi dan berinteraksi dengan berbagai jenis LEGO. 

Pada area Brick pool dan Duplo pool pengunjung dapat berimajinasi dan berkreasi dengan LEGO secara bebas. Pada area Race Tracks pengunjung dapat membangun mobil atau kendaraan apapun dari LEGO dan mengikuti balapan / race. Selain Brick pool, Duplo pool, Race Tracks ada juga wahana Brick Wall, LEGO Cities, LEGO Architecture, LEGO Star Wars dll. 

Menurut Denny, SGE berkomitmen untuk mempersembahkan kegiatan berkualitas dan edukatif untuk keluarga Indonesia melalui Bricklive Jakarta. Karena LEGO sendiri adalah permainan yang memiliki manfaat banyak untuk tumbuh kembang anak dan dapat dilakukan bersama-sama dengan seluruh anggota keluarga yang sangat berpotensi untuk mendekatkan satu sama lainnya. 

David Hilman (COO Agung Sedayu Retail Indonesia) pada sessi selanjutnya mengatakan bahwa merupakan suatu kebanggan berkesempatan menyajikan kegiatan kelas internasional yang bermanfaat bagi seluruh anggota keluarga seperti event Bricklive di PIK Avenue ini. 

Menurut David sambil menikmati kegiatan Bricklive di PIK Avenue, masyarakat juga dapat menjajaki berbagai fasilitas seperti restoran dengan konsep unik dari mancanegara, outlet fashion, FLIX Cinema (bioskop berciri millenials dengan teknologi terbaru) dll. 

Untuk pembelian ticket Bricklive ini masyarakat bisa mendapatkannya melalui Tokopedia.com, outlet LEGO, dan di lokasi PIK Avenue dengan harga :

1. Rp 275.000 untuk kelas VIP
2. Rp. 175.000 untuk kelas Reguler

Untuk setiap pembelian ticket VIP melalui Tokopedia.com akan mendapatkan 1 LEGO Figurin dan discount 10% . Terdapat juga Family Package yang terdiri dari : Ticket Anak Rp. 175.000, Ticket Orang Tua Rp. 100.000, Bundling 4 tiket = Rp. 550.000 (2 Ticket Anak + 2 Ticket Orang Tua).

Oya, Tokopedia juga menyediakan promo khusus LEGO dan Bricklive selama bulan Maret dan Mei - Juni. Setiap pembelian melalui LEGO official store di Tokopedia akan mendapatkan 1 ticket reguler untuk Bricklive (syarat dan ketentuan berlaku).

Promo khusua juga diberikan bagi Loyalti Membership Sedayu One berupa discount sebesar Rp. 75.000 (bagi customer yang membeli tickeg periode Februari - Maret 2018), discount sebesar Rp. 38.000 (bagi customer yang membeli ticket periode April - Mei 2018) dan discount 10% (bagi customer yang membeli ticket bulan Juni 2018). Promo ini berlaku untuk pembelian di Ticketing Counter PIK Avenue mulai akhir Februari 2018 dan berlaku juga untuk customer Flix Cinema yang telah bertransaksi senilai minimal Rp. 100.000 untuk produk makanan dan minuman. 




Melissa Siska Juminto, Managing Director of Tokopedia




Tentang Kecerdasan Anak

Ada sessi khusus dalam press conference kali ini yang melibatkan mbak Ratih Ibrahim seorang psikolog yang juga founder dan CEO Personal Growth.

Dalam sessi ini mbak Ratih menjelaskan bahwa "Setiap anak dibekali dengan berbagai kecerdasan yang lengkap dan perlu dikembangkan melalui stimulasi yang tepat sesuai dengan usianya.

Kecerdasan itu tidak tunggal melainkan majemuk seperti kecerdasan lingusitik, logical mathematical, spasial, musikal, bodily-khinestetic, interpersonal, intrapersonal, naturalis yang berkembang secara simultan dan holistic (bersama-sama dan menyeluruh) jadi tidak sendiri-sendiri.

Seluruh kecerdasab anak ini akan berkembang dengan maksimal jika distimulasi secara tepat sesuai dengan usia dan kebutuhan anak.

Stimulasi adalah pemberian rangsangan dari lingkungan yang memancing respons tertentu. Dan ini penting karena stimulasi bisa mengakibatkan beberapa hal berikut :

  1. Mengoptimalkan proses tumbuh kembang dan kecerdasan anak.
  2. Membantu anak siap memasuki tahap perkembangan selanjutnya.
  3. Membantu anak memiliki self-esteem yang baik.
Selain hal-hal tersebut mbak Ratih juga menjelaskan tentang beberapa jenis kecerdasan  kognitif, psikososial dan psikomotor yang akan saya tulis terpisah  pada label khusus mengenai parenting masih di blog ini. 

Beekaitan dengan LEGO sebagai permainan edukatif, mbak Ratih mengatakan bahwa LEGO termasuk mainan yang busa membantu mengembangkan imajinasi dan kreativitas bagi anak. 

Beberapa faktor pendukung dari LEGO untuk menstimulasi kecerdasan anak ini diantaranya adalah : 
  1. Meningkatkan kemampuan motorik halus, identifikasi warna, bentuk, tekstur, dimensi, dan mengembamgkan kemampuan anak memainkan peran dan bercerita. 
  2. . LEGO dapat membantu meningkatkan bonding dan komunikasi yang baik antara anak dan orang tua. 
  3. Bermain LEGO juga merupakan suatu hal yang menyenangkan dan aktivitas rekreatif untuk orang dewasa. Ia membantu mengurangi stress atas rutinitas sehari-hari juga memfasilitasi sebuah proses untuk melatih ide kreatif dan brainstorming bagaimana untuk menyelesikan masalah tertentu. 
Oya, buat yang ingin menghadiri event Bricklive LEGO nanti ada klasifikasi kelompok berdasarkan usia :
  1. Duplo : untuk usia pre-schoolers 1,5 - 5 th
  2. Junior : Boys and Girls usia 4 - 7 th
  3. City : Boys 5 - 12 th
  4. Friends : Girls : 5 - 12 th
  5. Creator : Boys 6 - 12 th
  6. Classic : Boys and Girls 4 - 99 th 
So, dicatat ya tanggalnya, biar gak bingung lagi liburan nanti 😊



Ratih Ibrahim, M.M Psi - Psychologist