Saturday, April 23, 2016

Pelaku Bisnis Online yang Dicintai


Suatu hari saya menemukan sebuah status yang dibagikan (dishare) seorang teman di timeline facebooknya. Sebuah status yang menarik tentang fenomena pilpres dua tahun yang lalu.

Menarik karena status itu ditulis dalam bahasa yang jenaka namun lugas dan sangat dalam isinya, menyentil fenomena media sosial yang "panas" namun semua bisa merasakan kesejukan karena dikupas dengan bijak dan tak memihak. Tak heran status itu mendapat ratusan like dan ratusan komentar. Bahkan karena masih tetap relevannya bahasan status itu, sampai sekarang kadang masih muncul di newsfeed saya akibat ada saja yang kasih like dan komentar di sana.

Hal yang sangat wajar, mengingat tulisan yang berkonten baik dan bernilai positif biasanya berumur panjang, orang bilang, everlasting theme (tema yang abadi) karena memuat point-point penting yang terus hidup di masyarakat.

Tak hanya tulisan bertema politik yang ia pandai meraciknya, bahkan cerita kesehariannya macam koleksi bebek peliharaannya yang masing-masing diberi nama mirip merek HP bisa buat orang terpingkal - pingkal. Wah, saya harus siap-siap jadi secret admirer lagi nih.

Seperti biasa, sebagai pengagum penulis-penulis keren saya segera mengajukan friend request kepada beliau. Beruntung masih masuk kuota pertemanannya yang berlimpah. Karena sekarang FB beliau sudah tak bisa di-add lagi akibat batas maximum 5000 friend list sudah full.

Sebelum menawarkan pertemanan,saya takjub dengan profil FBnya. Ternyata beliau seorang ibu rumah tangga sederhana yang tinggal di sebuah desa daerah Jawa. Begitu ndesonya karena beliau sering memperlihatkan bahkan memasakpun masih menggunakan tungku api di dapurnya yang berdinding bambu. Khas kehidupan orang-orang di pedesaan.

Lebih takjub lagi karena beliau juga ternyata seorang pedagang barang kelontongan di rumahnya yang juga memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan usahanya.

Takjub karena ternyata, tulisan-tulisan di statusnya yang bernas, intelek dan bijak lahir dari figur yang sederhana dari sebuah desa yang terpencil. Sungguh paduan yang unik.

Saya beberapa kali tertarik untuk membeli produk yang dijualnya melalui facebooknya seperti madu dsb, hanya karena ngefans dengan status-status FBnya dan sekaligus bersimpati kepada kehidupan pribadi beliau, padahal di kota saya yang jual madu juga banyak hehe.

Pentingnya Karakter Positif Pelaku Bisnis Online 


Belajar dari pengalaman saya mencermati sosok teman FB saya di atas, ada point-point penting yang menjadi sebab mengapa saya menyukai sosoknya, bahkan hingga tahap mengagumi dan rela membeli produk yang dijualnya bukan hanya karena sekedar perlu tetapi juga karena puas dengan pelayananya dan bersimpati pada upayanya.

Di ruang publik, dalam hal ini dunia maya (facebook khususnya) beliau memiliki etika yang baik terutama sebagai pemilik akun yang sedang menjalankan bisnisnya dengan mengandalkan media sosial. Tidak hanya ramah, akrab hangat dan sebagainya namun juga memenuhi prinsip netiket yang luhur seperti ini :


  1. Sebagai pedagang namun beliau tetap pribadi yang memiliki prinsip dalam hidup kan, nah untuk hal ini beliau berani beropini sesuai dengan apa yang dikuasai dan diyakininya namun nampak usahanya untuk netral, tidak berfihak. Meskipun tidak berfihak adalah sesuatu yang mustahil, namun di ruang publik beliau tidak mengumbarnya. 
  2. Tidak reaktif secara negatif dengan issue apapun yang sedang berkembang di dunia maya terutama issue politik. Nampak sekali husnudzhannya dari setiap kalimat yang diuraikannya. Saya menduga beliau seorang yang religius dari cara berpakaiannya dan keluarganya, dari foto-foto aktivitas kesehariannya, namun beliau tidak pernah nampak berapi-api atas suatu issue sehingga harus meneriakkan takbir di wallnya atau memaki ini dan mencaci itu. Tidak pernah memanfaatkan kutipan berita media apalagi ayat-ayat suci untuk mendukung statementnya. Sungguh saya bahkan tidak pernah menemukan hingga nyinyiran sehalus apapun untuk menyindir fihak tertentu atas suatu kondisi di statusnya. 
  3. Tidak spamming dan broadcast. Saya adalah kontaknya juga di BBM sekaligus Whatsapp, tapi tak pernah sekalipun chat room saya dikirimi broadcast kata-kata bijak apalagi jualan produk-produk beliau. Pernah suatu kali saya menanyakan hal yang tak biasa ini dari teman online seller saya ini, dan apa jawaban beliau ? :  "Saya ndak berani kirim-kirim broadcast mbak, takut mengganggu teman-teman dan pelanggan saya. Saya cukup jualan di PP atau di lapak FB saya saja. Kalau mereka perlu pasti cari saya juga. Rejeki nggak akan kemana, yang penting saya nggak mengusik teman mbak". Nah bagaimana saya nggak tambah cinta sama mbak satu ini. 
  4. Tidak sembarang tag atau memasang iklan di wall facebook orang lain, tidak juga inbox dan messenger apalagi tanpa izin dan kepada teman yang baru dikenal. Ya, ini hal unik lain yang saya dapatkan dari beliau. Padahal saya yang add beliau namun dari sejak berteman sampai sekarang saya hanya menemukan promosinya di wall pribadinya saja. Saya sampai harus search nama beliau kalau sedang kangen status-statusnya atau perlu produk jualannya. Dan apa istimewanya ? Nampaknya hal ini tak mengurangi keberkahan usahanya, dagangannya selalu sold out hingga beberapa pelanggan harus indent untuk mendapatkan produk yang yang dipesannya. 

Selain dari empat point di atas, di luar etikanya di dunia maya, beliau pun seorang yang amanah sebagai seorang peniaga. Barang/ produk pesanan saya kerap saya terima sesuai waktu yang dijanjikan, dengan kualitas sesuai dengan yang dipromosikan. Pendek kata, beliau seorang pedagang yang amanah.

Ini penting, karena beberapa kali saya pernah dikecewakan oleh pedagang online dimana saya memilih dan memesan suatu produk dengan model tertentu ternyata yang datang jauh dari permintaan, sedang pembayaran sudah ditunaikan.

Statusmu Citra Dirimu


Meski ada orang yang bilang bahwa apa yang diposting orang di media sosial belum tentu gambaran pemiliknya. Namun tak bisa dipungkiri bahwa apapun yang kita lakukan termasuk menulis status atau komentar, memasang foto ataupun video, membagi/share postingan orang lain, semuanya bisa menggambarkan pemikiran-pemikiran kita, suasana hati kita, kecenderungan-kecenderungan kita yang akan menuai pandangan, sikap dan reaksi orang lain.

Maka alangkah eloknya, apalagi bagi para pelaku bisnis, baik skala besar maupun rumahan, dimana media sosial adalah mesin yang diandalkan untuk menjaring konsumennya, untuk berlaku bijak di ruang publik.

Entahlah dengan orang lain,  karena dalam kehidupan nyatapun saya lebih sayang kepada penjual yang tak hanya baik dan ramah tetapi juga yang tak nyinyir apalagi suka menjudge tetangga.

Nyata, sebagai apapun peran kita di masyarakat meskipun hanya sebatas masyarakat online namun peran itu melekat dimanapun dan bisa berimbas di seluas kehidupan. Maka selayaknya kita menjaga lisan dan tulisan kita agar tak merugikan apa yang sedang kita sendiri upayakan.

Tak mengapa kan ja'im dalam makna yang positif ? Daripada menjadi diri sendiri tapi menyakiti orang lain

Jika diam bisa menyelamatkan mengapa harus memaksakan berbicara hingga menjerumuskan. Tapi kalaupun harus bicara, maka berlisanlah atau bertulisanlah yang baik dan bermanfaat.

Sebagai apapun, untuk dicintai itu ternyata sederhana, ialah meneladani siapapun yang kita mudah mencintainya ya.

Siapakah mereka ? Ialah orang-orang yang senang memudahkan, membantu dan menolong sesama bukan yang acap mengusik, menyinggung apalagi merugikannya.

Semoga kita dibisakanNYA menjadi pribadi-pribadi seindah itu ya. Aamiin.

14 comments:

  1. Eh..siapa pemilik akun itu? Jadi kepo..xixixi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayaknya mbak Ade berteman juga ah sama beliau di FB. Tapi nggak tau juga ya hihihi

      Delete
  2. hihihi paling sebel ya klu di BC terus di BBM..klu di FB sy sudah seting ga bisa ditandai..ato klu ditandai ga tampil di beranda

    ReplyDelete
  3. saya termasuk yang sering dapet tag hehe

    ReplyDelete
  4. kayaknya karakter positif ini juga harus dimiliki semua orang di dunia maya ya mbak. :)

    ReplyDelete
  5. meskipun nggak kenal tapi salut sama beliau deh mbak :D

    ReplyDelete
  6. Sikap dan prinsip yang patut diacungi jempol.
    Terima kasih artikel yang menginspirasi
    Salam hangat dari Jombang

    ReplyDelete
  7. artikelnya sangat menginspirasi dan menarik dan juga keren, kreatif pula... salam blogger kawan...

    ReplyDelete
  8. nah aku paling gak suka sam akontak yg suka broadcast message mbak

    ReplyDelete
  9. Unflollow, hehehe, itu yang suka aku lakukan, kalau masih terus ngerecok di wall

    ReplyDelete

Terima kasih sudah singgah di Goresanku ya ^_^