Pertama, almarhumah Mamaku dulu seringkali didatangi orang-orang dan menawarkan suplemen yang
katanya khasiatnya begini dan begitu.
Dari mulai madu, susu kedelai, kopi, segala obat –obatan atau suplemen dari bahan-bahan herbal yang bisa diminum atau dimakan, sampai obat luar semacam minyak dari tumbuhan ini dan itu juga alat-alat kesehatan seperti sendal magnet, alat pemijit badan listrik, bantal listrik, kalung dari batu, gelang kesehatan dari magnet, dan aku nggak ingat macam mana lagi yang pernah ditawarkan dan sebagiannya pernah dibeli Mamaku.
Semuanya menawarkan kesehatan. Tapi dari sekian kali dan banyaknya produk yang dibeli Mama itu, hanya satu yang berkesan di kepalaku; MAHAL (anak pengiritan).
Dari mulai madu, susu kedelai, kopi, segala obat –obatan atau suplemen dari bahan-bahan herbal yang bisa diminum atau dimakan, sampai obat luar semacam minyak dari tumbuhan ini dan itu juga alat-alat kesehatan seperti sendal magnet, alat pemijit badan listrik, bantal listrik, kalung dari batu, gelang kesehatan dari magnet, dan aku nggak ingat macam mana lagi yang pernah ditawarkan dan sebagiannya pernah dibeli Mamaku.
Semuanya menawarkan kesehatan. Tapi dari sekian kali dan banyaknya produk yang dibeli Mama itu, hanya satu yang berkesan di kepalaku; MAHAL (anak pengiritan).
Kedua, sejak mulai peduli dengan perawatan wajah, mulai
peduli juga dengan produk-produk mana yang kira-kira cocok denganku. Sekian
lama menjadi pengguna satu dua produk, acap memperhatikan juga cara orang lain
merawat kecantikannya.
Tak hanya wajah melainkan juga seluruh tubuhnya. Aku tak bicarakan masyarakat kelas atas, sekarang salon dan spa menjamur di mana-mana. Amboi, ternyata tak sesederhana yang kubayangkan sebelumnya.
Untuk mendapatkan wajah bersih sempurna, kenyal, tanpa keriput dan noda orang tinggal memilih terapi yang mana sudah tersedia beserta tarifnya. Ada rupa, ada harga. Sekali lagi, hanya satu yang tertinggal di benakku; MAHAL (emak pengiritan, kekepin dompet).
Tak hanya wajah melainkan juga seluruh tubuhnya. Aku tak bicarakan masyarakat kelas atas, sekarang salon dan spa menjamur di mana-mana. Amboi, ternyata tak sesederhana yang kubayangkan sebelumnya.
Untuk mendapatkan wajah bersih sempurna, kenyal, tanpa keriput dan noda orang tinggal memilih terapi yang mana sudah tersedia beserta tarifnya. Ada rupa, ada harga. Sekali lagi, hanya satu yang tertinggal di benakku; MAHAL (emak pengiritan, kekepin dompet).
Ketiga, sedih itu adalah saat-saat harus melihat anak-anak
di pinggir jalan dengan riang membeli jajanan kesukaan mereka tapi ditenteng
panas-panas dalam kemasan kotak styrofoam. Atau mendengar kawan bercerita kalau
ia dengan mata kepala sendiri melihat abang-abang penjual gorengan diam-diam
memasukkan pipet plastik ke dalam minyak goreng panas di wajannya. Demi apa
coba ?. Duuh kebayang gak ancaman apa yang mengintai orang-orang yang membeli
dagangannya.
Pernah saking kepinginnya ngebakso aku memanggil abang
tukang bakso yang lewat depan rumah, tapi harus kecewa karena melihat di pinggiran
panci rebusan kuah baksonya melingkar plastik kresek berwarna merah yang
mungkin difungsikan agar air rebusan bakso tak meluap ke luar.
Akhirnya bakso semangkuk terpaksa kubuang dan meniggalkan perasaan tak enak karena si abang nampaknya tak terima kuingatkan tentang bahaya plastik yang bertemu makanan dalam suhu panas.
Belum lagi berita-berita di TV yang memprofokasi hati, seperti tentang tahu berformalin, kerang laut berpewarna sintetis, beras dan kikil berpemutih, buah-buahan dikarbit dan berpemanis buatan, mie ayam campur daging tikus, bakso celeng dan sebagainya.
Cuma satu yang ada di pikiranku bahwa betapa, untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga dan mecegahnya dari makanan/minuman berbahaya itu SUSAHnya minta ampun.
Akhirnya bakso semangkuk terpaksa kubuang dan meniggalkan perasaan tak enak karena si abang nampaknya tak terima kuingatkan tentang bahaya plastik yang bertemu makanan dalam suhu panas.
Belum lagi berita-berita di TV yang memprofokasi hati, seperti tentang tahu berformalin, kerang laut berpewarna sintetis, beras dan kikil berpemutih, buah-buahan dikarbit dan berpemanis buatan, mie ayam campur daging tikus, bakso celeng dan sebagainya.
Cuma satu yang ada di pikiranku bahwa betapa, untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga dan mecegahnya dari makanan/minuman berbahaya itu SUSAHnya minta ampun.
Yup, seakan hidup sudah dikepung dengan keterbatasan, dan
kebaikan hidup hanya milik kalangan tertentu saja. Owh, ternyata dunia kita tak
sesempit kotak keprihatinan yang saya bataskan. Di dunia ini banyak sekali
orang yang tahu ilmunya dan berkenan membuka serta membagikan jalan-jalannya
kepada sesamanya. Dan aku ingin berada di dalam barisan mereka.
Bahwa slogan sindiran “Orang miskin tak boleh sakit” itu tak
perlu ada. Bahwa quote :”Cantik itu
sakit dan mahal” itu juga tak perlu eksis. Pada kenyataannya ilmu bertebaran di
mana-mana di semesta kita. Kita hanya tinggal memungut dan memetiknya. Tinggal kita
mau mencari tahu, tinggal kita mau membaca dan mendengarkannya, apa-apa yang
disediakan semesta informasi dan komunikasi yang sekarang tak terhingga
banyaknya.
Aku hanya berpegang pada, setiap sesuatu tercipta ada alasannya, setiap Tuhan memberikan ujian, DIA sertaka juga lembar jawabannya dan tiada penyakit yang tak ada obatnya.
Aku hanya berpegang pada, setiap sesuatu tercipta ada alasannya, setiap Tuhan memberikan ujian, DIA sertaka juga lembar jawabannya dan tiada penyakit yang tak ada obatnya.
Dan itu yang kini sedang kukejar, membiarkan orang-orang
menciduk apa-apa yang mereka perlukan. Sebisa-bisanya menuliskan pengetahuan di
blog, agar siapapun tahu ada bahkan banyak koq cara hidup yang mudah dan murah
untuk bisa tetap sehat dan cantik.
Bisa koq wanita manapun secantik dan se-fresh wanita lainnya tanpa harus mengeluarkan biaya yang tak terjangkau. Dengan cara apa ? Dengan mebgubah pola hidupnya pada pola hidup yang baik dan sehat. Saya akan bahas tentang pola hidup sehat ini pada kesempatan berikutnya.
Harapan, aku hanya ingin menawarkan harapan melalui blogku, bahwa siapapun berhak mendapatkan kehidupan yang layak dan menyenangkan pada level sosial dan ekonomi manapun. We just have to go for it.
Bisa koq wanita manapun secantik dan se-fresh wanita lainnya tanpa harus mengeluarkan biaya yang tak terjangkau. Dengan cara apa ? Dengan mebgubah pola hidupnya pada pola hidup yang baik dan sehat. Saya akan bahas tentang pola hidup sehat ini pada kesempatan berikutnya.
Harapan, aku hanya ingin menawarkan harapan melalui blogku, bahwa siapapun berhak mendapatkan kehidupan yang layak dan menyenangkan pada level sosial dan ekonomi manapun. We just have to go for it.
Note : Oya, untuk ngeblog biasanya aku memakai beberapa aplikasi yang sesuai dengan keperluannya terutama Google Chrome udah pasti yaa. Sedang untuk gambar di sini aku hanya menggunakan aplikasi bawaan dari androidku.
Betul mak, olahraga, makan buah dan sayuran, plus hepi ngerjain tugas IRT, insyallah bikin cantik hehe
ReplyDeletehaduh mba, ngeri banget ya kalau kita melihat fenomena2 yg terjadi di lingkungan kita seperti itu. saya jadi pengen tau ttg lavender ribbon ini :)
ReplyDeleteoops aku harus rtin olah raga nih
ReplyDeletelebih enak inner beauty mbak, jadi kalo kita lecek sekalipun tetep keliatan aura cantiknya
ReplyDeletewiihhh... siip setuju, mak... ^_^
ReplyDeleteSetuju, untuk jadi cantik dan sehat tak perlu mahal, menerapkan pola hidup sehat dan olahraga rutin jadi langkah awal yang baik :)
ReplyDelete