Monday, October 26, 2015

Benarkah Kanker Bukan Penyakit ?

Benarkah kanker bukan penyakit ? - Sejak masih berupa sel kita sudah dikaruniai “pattern” (pola) tertentu yang menjadi semacam blue print sebagai calon manusia. Segala sesuatu yang berada di dalam diri kita baik itu lahir maupun bathinnya akan mengikuti cara kerja “pattern” itu. Dan selama dinamika di dalam jiwa dan raga kita sesuai dengan yang telah dirancang itu maka kita akan baik-baik saja, atau dalam kata lain kita dalam keadaan normal, sehat, bugar dan sebagainya.

Sebaliknya, jika datang pola-pola dari luar yang diikuti oleh kita sehingga mengganggu “pattern” di dalam diri kita sebagai sebuah sistem kelangsungan hidup, maka jika hal ini berlangsung terus menerus maka kenormalan, kesehatan, kebugaran kita tereduksi, dan jatuhlah kita pada sebuah kondisi bernama “sakit” (apapun penyakitnya). Pola-pola yang mengganggu “pattern/ sistem kelangsungan hidup ini” berkaitan erat dengan kebiasaan tubuh, baik itu pola pikir, pola rasa dan pola ragawinya. Ternyata, tubuh sebagai sebuah satu kesatuan sistem saling berkaitan satu sama lainnya, termasuk pikiran dan jiwanya.

Dalam sebuah buku yang ditulis oleh Andreas Moritz berjudul :”Cancer is Not a Desease – It’s a Survival Mechanism” dijelaskan bahwa penyakit yang selama ini kita kenal sebagai kanker sebenarnya bukanlah penyakit, tetapi hal yang alami yang dilakukan oleh tubuh saat tubuh menerima kebiasaan yang berbeda dengan “Pattern”nya sehingga mengganggu kelangsungan hidupnya.

Doc. Ener-Chi Wellnes Centre

Buku yang judulnya sangat menarik perhatian dengan cover berlatar pemandangan alam yang indah ini menjelaskan bahwa kanker disebabkan bukan hanya oleh pola fisik yang berubah buruk saja melainkan juga pola spiritualnya. Misalnya anda mengkonsumsi makanan ber-karsinogen (makanan tak sehat yang mengandung zat berbahaya yang dapat meyebabkan kanker) itu dinyatakan sama resikonya dengan saat anda sedang stress, tegang, cemas berlebihan, ketakutan, ataupun marah. Sama-sama menjadi pemicu kanker.

Jujur, saat saya mendengar bahwa kanker kebanyakan dipicu oleh 20% pola makan yang buruk dan 80 % pikiran dan perasaan yang negatif, saya sulit percaya. Apa hubungannya sedih, kesal, marah dengan kanker ? Tapi, saat saya menyadari bahwa :

“Oiya ya, bukankah saat seseorang  sedang m erasa sedih maka matanya mengeluarkan air mata ? Ada orang yang jika sedang marah besar tangannya terkepal, matanya melotot, tubuhnya bergetar, nafasnya memburu ingin menghajar, memukul, menendang ? Luahan emosi yang sebenarnya abstrak tapi terilustrasi oleh mimik wajah dan gesture tubuh. Faal tubuh yang terjadi karena faktor bathin “.

Di dalam artikel saya berjudul “Kanker dan HarapanKesembuhan” ditulis bahwa tubuh manusia normal yang sehat memiliki kondisi tubuh homeostatis di mana angka pH (Potential Hydrogen) berada di kisaran 7,35 – 7,45 yang berarti kondisi asam dan basa dalam keadaan seimbang. Jika nilai pH kita cenderung bahkan sangat asam ataupun basa maka itu bermakna tubuh kita dalam kondisi tidak baik alias sakit. Khusus tentang kanker, ia senang dan berkemampuan untuk berkembang biak dalam kondisi tubuh yang acid (asam). Maka untuk mencegahnya, maka tak ada jalan selain dari selalu mengusahakan kondisi tubuh dalam pH seimbang dengan membiasakan pola hidup yang sesuai dengan pattern tubuh yang sudah dirancang sedemikian sempurna oleh Tuhan, yakni mengkonsumsi makanan/minuman sehat, olah raga teratur, cukup istirahat dan menjaga pikiran serta perasaan selalu positif.

Secara garis besar, buku Andreas Moritz ini berpesan bahwa untuk mencegah dan mengobati kanker, anda harus mencari tahu dan mengobati penyebabnya yang berupa pola hidup yang negatif baik pola makan, pola hidup, pola pikir dan pola rasa anda.


Jika anda terkena kanker lalu hanya semata mengobati  fisiknya tanpa memusnahkan juga penyebabnya (pikiran dan perasaan negatif) maka hal itu akan menjadi pekerjaan yang tak efektif bahkan sia-sia. Selain dari mengkonsumsi obat-obatan yang disarankan dokter, anda juga wajib memberikan terapi pada pikiran dan perasaan yang turut andil dalam meracuni tubuh anda. Karena pikiran dan perasaan negatif seperti telah disebutkan di atas adalah penyumbang terbesar dari sulitnya memberantas sel kanker. 

Jadi, sudah saatnya kita mengubah mindset kita tentang penyakit apapun, bahwa tidak akan datang penyakit berat ke dalam tubuh kita termasuk kanker jika pola hidup kita baik, pola hidup yang seiring sejalan dengan blue print yang telah dirancang untuk jiwa dan raga kita. 

Semoga bermanfaat. 

6 comments:

  1. Hati senang bakal menolak penyakit berat, semoga ya mbak, aamiin :)

    ReplyDelete
  2. TFS mbak,artikelnya sangat bermanfaat :)

    salam kenal :)

    ReplyDelete
  3. Apapun namanya tetap terasa sakit dan harus dilawan dan diobati.
    Jangan menyerah karena menyerah berarti kalah
    Terima kasih infonya
    Salam hangat dari Jombang

    ReplyDelete
  4. sharenya bermanfaat sekali mbak..makasih..sayapun juga berusaha agar jangan sampai terkena penyakit ini..memang dari awal kita harus mawas diri :)

    ReplyDelete

Terima kasih sudah singgah di Goresanku ya ^_^