Saturday, August 1, 2015

Yang Alami, Yang Terbaik

Yang Alami yang terbaik - Sebagai ibu, di antara yang paling berat lainnya dalam mengurus anak-anak itu salah satunya adalah menjaga kesehatan mereka. 

Dari mulai belanja bahan masakan, mengolah sampai menghidangkannya adalah pembelajaran terus menerus. Tak peduli merasa sudah berpengalaman memasak bertahun-tahun tak menjamin itu berbanding lurus dengan kesehatan. Kadang, dari info-info yang saya baca baru tahu ternyata selama ini ada bahan-bahan tertentu dari masakan saya yang saya belum tepat mengolahnya supaya dia bisa bermanfaat buat kesehatan.

Pengadaan buah-buahan dan sayuran di rumah juga tak serta merta membuat hati tenang. Membiasakan anak-anak yang masih kecil-kecil untuk mengkonsumsi makanan yang baik untuk kesehatan mereka juga perjuangan tersendiri untuk saya. Belum lagi gempuran jajanan-jajanan tak sehat di luaran bikin dag dig dug terus. 

Seru juga ternyata ya, waktu kemarin menyadari meski si bungsu Rahma sekarang sudah berusia tujuh tahun tapi pas dia sakit pasca lebaran kemarin serasa punya bayi lagi. Begadang beberapa malam karena Rahma rewel akibat demam dan kesakitan di daerah bahu bagian belakang juga ada pembengkakan di kelenjar getah bening di pahanya.  

Seru, karena siangnya sudah dari dokter anak dan dapat obat, malamnya kita ke IGD lagi di rumah sakit yang sama karena khawatir Rahma menangis terus tengah malam mengeluh kedua bahu belakang (belikat)nya sakit. Dan akhirnya dikasih obat lagi.

 Dan seru, karena saya orang yang skeptis dengan obat-obatan kimia, kalaupun menggunakan jasa medis, saya hanya mengambil manfaat informasi dokter dan cek lab saja, jadinya resep dari dokter meski sudah dibeli akhirnya saya hentikan apalagi karena melihat reaksinya yang membuat Rahma justru tak bisa tidur selama dua malam akibat nyeri di bahunya.  

Berbekal keyakinan, pengalaman sehari-hari menyediakan makanan alami dan terus browsing internet saya akhirnya memutuskan untuk menghentikan antibiotik dari dokter dan bertekad meningkatkan daya tahan tubuh Rahma secara alami saja.   

Saya tambah dosis untuk Rahma memberinya air perasan jeruk nipis hangat dari hanya sekali sehari menjadi tiga kali sehari mengingat ada pembengkakan kelenjar getah bening di bagian paha kanannya. 

Saya juga perbanyak persediaan buah-buahan di rumah untuk konsumsi sarapan pagi dan kudapannya. Saya tak terlalu memaksakan Rahma makan nasi jika dia tak mau, saya hanya selalu mengusahakan menyediakan sup ayam dan wortel kesukaannya.

Untuk kebutuhan karbohidrat, kalsium dan mineral juga vitamin lainnya saya sudah cukup tenang bila melihat Rahma mau bahkan lahap memakan semua buah dan sayuran yang saya sediakan.

Saya cermati dan mencatat setiap jam progressnya, alhamdulillah dalam dua hari keluhan Rahma berkurang drastis, bengkak kelenjarnya mengecil dan bahkan sekarang sudah tak ada sakit di bagian bahunya lagi. 

Ini semakin membuat saya percaya bahwa hal yang alami asalkan disiplin adalah yang terbaik selama tidak dalam kondisi darurat. 

Keep healthy sahabat, moga sedikit sharing ini bermanfaat.






4 comments:

  1. makan buah aja saat sarapan juga udah kenyang ya

    ReplyDelete
  2. Setuju, yang alami yang terbaik. Persoalannay sekarang cari yang alami susyeeeh.
    Tapi harus tetep usaha ya

    ReplyDelete
  3. 100 % setuju. sesuatu yang alami berasal dari Tuhan.

    ReplyDelete
  4. Sampah menjadi permasalahan yang sungguh sangat serius. Diantaranya penyebab bencana alam serta kerusakan terhadap alam. Kami sebagai perusahan yang peduli akan lingkungan, mengajak untuk Anda berhenti untuk menggunakan kemasan makanan seperti styrofoam dan beralih ke packaging makanan dari kertas Greenpack

    ReplyDelete

Terima kasih sudah singgah di Goresanku ya ^_^