Monday, August 24, 2015

Jeruk Nipis Obat Keracunan Makanan

Jeruk nipis obat keracunan makanan 
Disclaimer :

Tulisan saya sekarang sekedar sharing pengalaman saya dan keluarga, belum tentu berlaku sama pada semua orang. Tapi mungkin bisa menjadi salah satu referensi di antara referensi yang lain. Tetap bijak memilih dan memilah ya


***


Sesuatu yang selama ini saya tahu peristiwanya hanya dari berita-berita di TV, ternyata kejadian juga di keluarga saya. Keracunan makanan !

Ya, keluarga saya pernah kena musibah keracunan makanan tanpa disadari sesudah menyantap makanan di sebuah acara halal bihalal. 

Jadi, seminggu pasca hari raya iedul fitri yang lalu kami sekeluarga mudik lagi ke Bandung untuk bersilaturahmi dengan keluarga besar pengajian kami.

Setelah menempuh perjalanan Bogor - Bandung yang melelahkan karena macet di sepanjang perjalanan akhirnya kami tiba di lokasi acara halbil saat menjelang  maghrib. Sebuah rumah yang besar dan indah, nyaman sekali dipakai untuk tempat pertemuan penuh suasana religius dan kekeluargaan. 

Begitu masuk, kami yang perempuan (saya dan Rahma juga Zahra) dipersilakan untuk istirahat sejenak dan makan. Di sana saya lihat beberapa teman lain juga sedang menyantap makanannya dengan nikmat. 

Mengingat kami sudah melalui perjalanan yang lama dan memang sejak dalam mobil sebelumnya anak-anak sudah mengeluh lapar, saya segera mengambil nasi dan lauknya yang tersedia di meja untuk menyuapi Rahma. Sedang Zahra tentu sudah bisa mengambil makanannya sendiri. Saya sendiri hanya minum air putih, mengingat sebentar lagi harus bersiap untuk shalat maghrib berjamaah.

Selama saya menyuapi Rahma, saya melihat di sebuah sudut bertumpuk-tumpuk makanan yang ditempatkan dalam kemasan styrofoam. Nampaknya itu disediakan untuk makan malam nanti. 

Sedikit prihatin, karena saya sering mengingatkan keluarga untuk menghindari makanan yang dikemas styrofoam. Tapi karena sudah menyantap hidangan yang tersedia di meja saya agak tenang membayangkan kami tak perlu lagi makan malam. 

Sempat mengintip isi kotak kemasan itu sebelum saya kembalikan ke dapur, ada nasi, daun singkong rebus dan daging rendang. Entah karena sudah kasih makan Rahma atau makanan kotak itu terasa dingin di tangan saya, saya tak berselera juga melihatnya.

Tak sadar, suami dan anak-anak cowok (Faishal dan Fadly)  yang bergabung dengan jamaah laki-laki tidak makan di tempat kami makan. Rupanya, mereka  mendapat jatah seperti tamu-tamu lain yaitu nasi dan lauknya yang di dalam kemasan styrofoam itu. 

Sampai di situ semuanya terasa baik-baik-baik saja. Kami semua yang ada di sana lalu shalat berjamaah isya dan mendengarkan taujih dari guru kami. Saya sangat menikmati suasana syahdu itu. Sungguh-sungguh hati rasa disirami sejuknya salju.

Sekitar pukul 10 malam, saat kajian baru saja usai saya heran, kenapa suasana di sekitar tempat wudhlu dan toilet ramai. Banyak orang antri di sana, beberapa di antara mereka anak-anak dan sebagian ada yang menangis kencang. 

Tak lama kemudian saya lihat Fadly berkelintaran di sana dengan muka meringis dan tangannya mengusap-usap perut. Lebih kaget lagi saat mendengar Faishal muntah di tempat wudhu karena toilet penuh antrian orang, dan melihat suami juga nampak kesakitan di bagian perutnya. Pikiran saya langsung menyimpulkan ;

"Keracunan makanan !".

Kemungkinan ini dari makanan yang disantap sebelum shalat isya' tadi. 

Saya mencari tahu, dan memang semua dengan keluhan yang sama, perut seakan mau meledak. Sebagian ibu bilang rasanya seperti mau melahirkan ! Dan mereka semua seragam mengatakan sebelumnya makan nasi kotak dengan rendang yang rasanya "aneh" (kemungkinan sudah basi). 

Jujur saya panik, karena tiga orang keluargaku semuanya sakit. Tapi saya sadar saya harus tenang, apalagi musibah ini menimpa sebagian besar tamu undangan. Beruntung di antara para tamu ada dokter spesialis yang sudah "senior", tapi tetap saja karena tak tersedia obat yang memadai dan terbatasnya jumlah toilet sedang pasien yang keracunan begitu banyaknya buat kami harus memutuskan tindakan dengan cepat.

Beruntung rumah Papa saya dekat, suami saya meski dalam keadaan kesakitan masih diberi kesanggupan mengemudikan mobil. Jadilah suami saya memboyong kami semua ke rumah Papa supaya tak harus antri ke toilet dan segera mendapatkan pertolongan. 

Sempat terpikir untuk membeli air kelapa untuk menetralisir racun, tapi tengah malam seperti saat itu mana ada pedagang buah kelapa berjualan. Di dalam mobil saya ingat saya punya perbekalan jeruk nipis yang memang saya siapkan sejak dari Bogor. Keluarga saya memang saya biasakan minum air perasan jeruk nipis hangat setiap pagi. Itu sebabnya kalaupun kami bepergian jauh saya selalu memasukkan jeruk nipis dalam list perbekalan yang harus dibawa. Maka lalu saya memutuskan akan membuat penawar racun dari air perasan jeruk nipis saja di rumah kakeknya anak-anak. 

Setiba di rumah Papa, suami dan anak-anak laki-laki segera menyerbu toilet sedang yang perempuan alhamdulillah baik-baik saja dan segera beristirahat. Saya sendiri sibuk di dapur membelah dan memeras jeruk nipis bawaan dari  rumah serta memanaskan air. Saya buatkan 3 gelas besar air hangat perasan jeruk nipis tanpa gula untuk suami, Faishal dan Fadly. 

Setelah meminum air perasan jeruk nipis beberapa kali mereka bertiga malam itu masih  bolak-balik kamar - toilet. Tapi tak apa pikir saya, semoga proses detox sedang berjalan. 

Malam itu saya lalui dengan harap cemas. Tapi alhamdulillah, akhirnya yang sakit bisa lelap dan bangun keesokan harinya dalam keadaan yang lebih baik. Masih ada cenut-cenut yang tersisa nampaknya, tapi tak ada lagi kehebohan. Bahkan suami sesudah shubuh kembali ke tempat halal bihalal semalam menengok keadaan saudara-saudara yang lain. 

Dan terulang kaget lagi, karena ternyata semalam semua yang keracunan makanan akhirnya dibawa ke rumah sakit sampai fihak rumah sakit kewalahan karena mendadak ruang IGD dipenuhi ustadz katanya gara-gara masih pada baju koko'an dan sarungan hehehe.

Puji syukur, suami dan anak-anak saya tak sampai harus ke rumah sakit berkat karunia Allah dengan ikhtiar kami mengkonsumsi air perasan jeruk nipis hangat. Ternyata jeruk nipis peras bisa juga jadi obat dari keracunan makanan. Dan sore itu kami bisa pulang ke Bogor dalam keadaan semuanya sehat.

Sebagai mukmin tentu kami semua yang ada di tempat kejadian itu belajar menerima peristiwa itu sebagai taqdir dari Allah. Tapi secara lahiri ada kekhilafan dari fihak catering yang tentu juga harus dievaluasi dan menjadi pelajaran ke depan. 

Semoga kita semua dikarunia kesehatan selalu ya. Tapi jika ada yang tertimpa masalah seperti keluarga saya bisa mencoba tips di atas. 

Catatan tentang Jeruk Nipis :

Dari beberapa sumber diketahi bahwa kandungan nutrisi Jeruk Nipis Per 100 Gram terdiri dari :

Vitamin C → 27 mg
Vitamin B1 → 0.04 mg
Protein → 0.9 gram
Lemak → 0.2 gram
Karbohidrat → 11.4 gram
Mineral → 0.5 gram
Kalsium → 33 mg
Fosfor → 23 mg
Zat besi → 0.4 mg
Asam askorbat → 49 mg
Energi → 51 kal
Sisanya Air → 86 gram

Jeruk nipis masuk ke dalam family cytrus dan semua family cytrus memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan.

Sari jeruk nipis diketahui mengandung minyak limonene dan linalool, flavonoid seperti poncirin, hesperidine, rhoifolin dan naringenin. Sedangkan jeruk nipis yang sudah matang memiliki kandungan synephrine dan N-methyltyramine, kalsium, fosfor, besi dan vitamin A, B1, dan C.

Sebagai herbal alami, jeruk nipis memiliki zat peluruh yang mampu meluruhkan dahak pada pasien flu ataupun membersihkan organ pencernaan dan liver. Mungkin ini juga yang berjasa pada usaha pengobatan alami keluarga saya kemarin.



3 comments:

  1. Kalau saya sih pernah diare saat musim kemarau beberapa tahun yang lalu. Mungkin keracunan makanan juga atau kualitas makanannya ya

    ReplyDelete
  2. wah nice sharing nih mbak, saya gak kebayang harus gimana kalo kena diare karena keracunan makanan, yang pasti harus banyak minum juga ya, ternyata jeruk nipis ampuh untuk menetralisirnya, dulu waktu kena diare di tempat diklat malah gak kepikiran

    ReplyDelete
  3. Klonaku pernah keracunan cairan pembersih toilet huks

    ReplyDelete

Terima kasih sudah singgah di Goresanku ya ^_^