Untuk sekeping hati yang tak lelah mencari
Tak hendakkah sejenak berhenti
Tak hendakkah sejenak berhenti
Mengurai letih mengejar bayang-bayangku di tubir senja
Aku hanya samar bak asap yang hadir sekejap
Aku hanya jejak yang tertinggal dan terlupa
Serupa halimun yang tak terurai di lembah tak bernama
Untuk sekeping hati yang tak letih memberi
Aku hanya jejak yang tertinggal dan terlupa
Serupa halimun yang tak terurai di lembah tak bernama
Untuk sekeping hati yang tak letih memberi
Tak inginkah sejenak menepi
Dari rimba ketak pastian yang rintangi sampanmu
Aku hanya serupa merpati yang patah sayap
Tiada sekelepak cakrawala tempatku bisa kembali mengangkasa
Aku hanya serupa merpati yang patah sayap
Tiada sekelepak cakrawala tempatku bisa kembali mengangkasa
Tuk sekedar memandang matahari terbenam
Atau menyentuh cinta yang kau genggam
Untuk sekeping hati yang tak putus menanti
Tak letihkah jiwamu membangun mimpi
Atau menyentuh cinta yang kau genggam
Untuk sekeping hati yang tak putus menanti
Tak letihkah jiwamu membangun mimpi
Pada seraut wajah yang kau sebut "Syurgaku"
Tak bisakah sejenak kau jeda
Dari asa yang membakar gelora
Tak bisakah sejenak kau jeda
Dari asa yang membakar gelora
Apakah kau akan terus menunggu
Dan membuat awan tersedu dalam kelu
Dan membuat awan tersedu dalam kelu
Membiarkannya berdiri dalam ragu
Diantara langitnya ataukah langitmu
Masih berhargakah jika seribu maaf yang kutadahkan
Diantara langitnya ataukah langitmu
Masih berhargakah jika seribu maaf yang kutadahkan
Atas yang tak bisa kuberikan
Untuk sekeping hati yang merindu
Maafkan aku
Maafkan aku
Note : ilustrasi diambil dari sini
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah singgah di Goresanku ya ^_^