Ini detak yang berjuta tanpa kuminta
Berdegup sejak ku belum bisa disebut apa
Lalu denyutnya haturkan alunan rasa
Sejak itu aku jatuh cinta
Darah menjingga dan lalu pekat, di labirin-labirin rahasiaku
Mendayung perjalanan teramat panjang hingga tiba di baitul makmurMU
Lalu kembali mengetuk-ngetuk bilik jantungku
Sampaikan rindu yang jauh hingga ke relung kalbu
Aduhai
Betapa lemahku
Bahkan tiada hela nafas ini jika tanpaMU
Apatah lagi berlari, mengejar cintaMU
Sungguh-sungguh ku tak bisa
Jika tak bersamaMU, sungguh ku tak bisa
ku melihat dengan MataMU
Kumendengar dengan TelingaMU
Kumerasa dengan HatiMU
Bahkan tak kutuliskan ini, melainkan dengan "TuntunanMU"
Ini harap tak berhingga
Berkelindan hingga masa yang entah dimana
Lalu mengkristal di dalam dada
Dan terus bertahta
Tuhan, aku cinta ...
TanpaMU, ku tak bisa
tulisan ini membuatku merenung
ReplyDeletelalu berkaca
kemudian insaf
semoga Allah tak pernah melepasku
Aamiin. Do'a teh Ani ini do'aku juga
Deleteterimakasih telah berkenan singgah teh :)
Mbak... bukan hanya puisinya yang bagus, tapi juga 'isi' yang ada di dalamnya. Mengapa mbak nggak ngeluarin buku kumpulan puisi aja ? :)
ReplyDeleteSeneng bisa menyapa mbak lagi di blog :)
Hai mb Reni,alhamdulillah, makasih mbak atas apresiasinya. Nggak sebagus yg lain mbak, tadinya ini hanya blog buat sendiri, khusus puisi. Kalau yg resmi ada disini mbak http://zaffara.wordpress.com
ReplyDeleteBlog itu sebetulnya pindahan dari blog lama sy di Multiply karena multiply mau ditutup.
Saya lebih senang disapa mb Reni disiini, sahabat blog-ku sejak dulu *peluk mb Ren* :)
Sejuk sekali bahasanya kak!
ReplyDeleteyang suka seni pasti bakal terpesona.
wassalam
@ Abdul Haris Mubarak
DeleteTerimakasih mas Haris atas apresiasinya. Puisi biasa aja koq :)