Mendengar istilah kanker, apa yang seketika muncul di benak ? Penyakit mematikan ? Pemyakit mengerikan ? Penyakit yang sulit disembuhkan? Atau kalian punya pandangan dan pendapat sendiri yang berbeda dengan opini orang kebanyakan ?
Tentang ini, ternyata perihal paradigma atau cara orang memandang kanker ini mendapat perhatian besar dari seorang cancer surviver yang berhasil menjalani dan melalui masa-masa pengobatannya dengan baik hingga dinyatakan sembuh. Seorang wanita inspiratif merupakan seorang istri dan ibu dari dua orang anak sekaligus pengusaha sukses serta ketua di berbagai komunitas termasuk komunitas survivor kanker yaitu Lavender Ribon, Ibu Indira Abidin. Berikut ini kisahnya :
Ibu Indira Abidin didiagnosa mengidap kanker payudara pada sekitar tahun 2013 di sebuah rumah sakit di Singapore. Tapi segera setelah diagnosa itu diketahuinya Ibu Indira tidak memberikan kesempatan pada kesedihan untuk menguasainya. Ia bahkan mengakui bahwa pada saat itu ia langsung merasa "happy". Kenapa happy ? Karena kesadarannya meyakinkannya bahwa jika orang didiagnosa sebuah penyakit maka hal itu merupakan ujian itu sebabnya ibu Indira alih-alih merasa sedih ia malah merasa akan menerima banyak anugrah Tuhan. Dia memganggap diagnosa dokter itu bahkan sesuatu yang pantas disyukuri. Noted, reaksi pertama yang postif atas sesuatu yang dianggap menakutkan oleh kebamyakan orang.
Sebagai seseorang yang dididik oleh orang tua dan pengalaman hidupnya untuk selalu merespon segala hal dengan sikap yang terbaik, ibu Indira tahu diagnosa kanker inipun perlu diperlakukan sama. Tidak memandangnya sebagai sebuah ancaman. Maka ibu Indira menolak istilah penyakit untuk kanker karena kanker tidak selalu menyakitkan. Ia juga menolak istilah penderita untuk penyandang kanker, karena mengidap kanker tidak harus menderita.
Ibu Indira percaya pada upaya penyembuhan yang baik bermula dari mengubah paradigma (cara pandang) dan paradigma akan berubah dimulai dengan mengubah cara kita membahasakan sesuatu. Maka ibu Indira mulai menyebut dirinya sebagai fighter (pejuang) of cancer. Tapi belakangan, ia merasa istilah fighter kurang tepat karena membuat dirinya lelah. Setelah itu ia memberi nama keadaannya dengan kosa kata "Penerima Anugrah Kanker" karena ia ingin menganggap semua kehendak Tuhan atas dirinya adalah anugrah yang pasti akan membawa kebaikan untuk dirinya. Namun istilah ini mendapat kritikan dari seorang dokter, "Kenapa penerima anugrah ? Kalau kanker dianggap anugrah, nanti kamu tidak mau sembuh".
Lalu akhirnya ia mencamkan istilah lain untuk keadaan yang dihadapinya sebagai "kurikulum kanker". Mengapa kurikulum kanker ? Karena dengan demikian ia merasa kondisi itu adalah kesempatannya untuk belajar. Kesempatan emas yang mungkin tidak akan diperolehnya jika ia tidak menerima ujian itu.
Kenapa tidak disebut "sekolah kanker" bukankah di sekolah kita pun sering mendapat banyak pengalaman memyenangkan. Bu Indira ingin melewati semua proses penyembuhannya bersama support systemnya yaitu keluarganya juga dengan gembira dan menyenangkan. Tidak boleh ada kesedihan apalagi keputus asaan. Proses penyembuhan yang baik berawal dari pikiran yang positif dan hati yang optimis dan mengubah segenap pola hidup yang sebaik mungkin.
![]() |
Ibu Indira Abidin |
Saya pribadi sangat kagum kepada beliau, seluruh isi blognya mencerminkan kebahagiaannya dengan takdir kankernya, salah satunya dalam tulisannya yang berjudul " Allah merengkuhku dengan kanker".
Ibu Indira menolak setiap pikiran-pikiran negatif yang sering diperlihatkan orang lain atau yang datang dari dirinya sendiri. "Saya tidak peduli dengan kata-kata negatif itu. Saya ingin selalu bahagia dan yang penting menjaga pola hidup yang baik menjadi semakin baik".
Atas karunia Allah, pada sekitar tahun 2016 Ibu Indira menerima pernyataan dari dokter bahwa kankernya bisa diatasi dengan baik yang untuk itu ia telah menerima sertifikat dari C Care yang ditandatangani oleh dr. Warsito Purwo Taruno penemu alat terapi kanker Electro Capacitive Cancer Treatment (ECCT) atas keberhasilannya menjadi survivor setelah 5 tahun didiagnosa kanker.
Bersama kawan-kawannya di komunitas yang didirikannya yaitu Lavender Ribon, Ibu Indira bisa menyaksikan bahwa banyak penyandang kanker yang tadinya ketakutan, kehilangan semangat dan bahkan putus asa mulai bangkit kembali bahkan saling menyemangati.
Betapa banyak hal yang dibagi oleh Ibu Indira Abidin telah membuka mata dan hati banyak orang bahkan dari kalangan medis yang selama ini banyak menangani pasien kanker lebih banyak dari sisi yang bersifat fisik. Pandangan Ibu Indira yang holistic membuatnya menjadi wanita yang inspiratif tidak hanya untuk dunia kanker tapi juga dalam kehidupan secara keseluruhan.
Hari Kanker Sedunia dan Edukasi Wanita Inspiratif bersama KLink.
Tanggal 4 Februari telah ditetapkan oleh WHO sebagai hari kanker sedunia untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kanker dan mendorong untuk pencegahannya serta pengobatannya. Dalam memperingati hari kanker ini K-Link Indonesia bersama MB Communcation menyelenggarakan talkshow dengan tema :"Inspiring Woman - Menjadi Wanita Produktif Meski Dianugrahi Kanker" pada 17 Februari 2018 yang lalu di Jakarta dengan narasumber sbb :
- Ibu Indira Abidin S.E., M.Ed.,Apri, EPC, APP(Cancer Survivor/ CEO Fortune PR
- Dr. Arief Munandar (Medical Consultant PT. K-Link Indonesia)
- Bapak Donny Juliadi S,Si (Product Executive Manager PT. K-Link Indonesia),
- Ibu Resnita Putri Yani (Crown Ambassador K-Link), dan
- Ibu Ukay Kencanawatie (Crown Ambassador, Platinum Leaders Club, Ketua LBC Jakarta).
![]() |
dr. Arief Munandar |
![]() |
Bpk. Donny Juliadi |
![]() |
Paling kanan Ibu Ukay Kencanawatie |
Menurut Bapak Donny Juliadi selaku Product Executive Manager PT K-Link Indonesia menyatakan bahwa K-Link sendiri merupakan perusahaan penjualan langsung di Indonesia. Pusat stockistnya tersebar di seluruh kota besar di Indonesia.
Terkait dengan upaya pencegahan kanker, K-Link memiliki produk yang mendukung pola hidup sehat seperti Propolis Platinum yang berkhasiat untuk meningkatkan immunitas tubuh dan menjaga stamina, menghambat pertumbuhan bakteri jahat, jamur dan bakteri.
Ada produk K-Link juga yang menarik perhatian saya yaitu pembalut wanita yang diproduksi dengan menggunakan bahan yang aman untuk kesehatan reproduksi wanita. Selain aman juga didesain agar bisa digunakan dengan nyaman dan hygiene.
K-Link sendiri telah memproduksi banyak sekali multivitamin dan obat-obatan yang bersifat herbal sejak 2 Mei 2002
Pada sessi selanjutnya Ibu Ukay Kencanawatie memaparkan K-Link sebagai wadah bagi pelaku bisnis wanita yang bercorak syari'ah agar wanita bisa lebih mandiri daneningkat kualitas hidupnya dan keluarga.
Di bagian akhir acara, K-Link mempersembahkan acara tutorial pemasangan hijab secara simpel serta testimoni kesuksesan bisnis bersama K-Link oleh Resnita Putri Yani.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, anda bisa mencarinya di situs K-Link yaitu : www.k-link.co.id.
![]() |
Tutorial Hijab |
![]() |
Ibu Resnita Putri Yani |
Mudah-mudahan kita semua sehat selalu ya mbak. Aku salut banget sama Ibu Indira, benar-benar super woman definition banget deh.
ReplyDeleteYups, gaya hidup, sayangnya aku juga masih kurang disiplin, hehee
ReplyDelete