Karena hijabku adalah cintaku kepadaNYA - Ahad, 19 Februari 2017 hujan rintik-rintik di sekitar Bebop Food Studio. Dingin. Hening.
Jam di pergelangan tanganku menunjukkan pukul 11.30 WIB. Kulihat dari halaman tempat semacam caffe ini nampak sepi.
Kudengar suara hujan di luar semakin besar, tapi aku mulai asyik memandangi Aidijuma Scarf berwarna dasar hitam dan bertaburan motif indah berona ungu, hijau dan aneka warna lainnya, indah.
Ya khusus untuk merayakan hari hijab sedunia ini, kabarnya Datin Norjuma owner dari Aidijuma Scarf telah mencetak sebanyak 10.000 helai scarf exclusive design yang dibagikan seluruhnya untuk kaum muslimah di 5 negara khusus untuk event Aidijuma X World Hijab Day.
Aahh bangganya disempatkan memakai salah satu dari 100 hijab desain khusus Aidijuma yang ada di Indonesia dan tidak dijual dimana-mana ini. Kalaupun ada yang dijual, hasil penjualannya sepenuhnya untuk keperluan charity.
Ruang tempat pelaksanaan acara masih sepi, sebagian besar peserta event Aidijuma X World Hijab Day mungkin masih berada di pejalanan, terhalang derasnya hujan. Dan aku duduk di sisi ruang, terbayang-bayang sosok seorang perempuan tangguh, bernama Nazma Khan.
Nazma Khan dan Hari Hijab Sedunia
"Alhamdulillah, sampai sebelum waktunya. Bisa dapat banyak foto nih" ucapku dalam hati.
Kucium tangan suamiku yang sudi mengantarku jauh-jauh dan berpagi-pagi dari rumah dalam cuaca berhujan begini. Terima kasih ya Bee.
Oya, aku berada di tempat ini atas undangan Aidijuma X World Hijab Day untuk memperingati Hari Hijab Sedunia yang biasa dirayakan setiap 1 Februari setiap tahunnya. Gembira dan terima kasihku atas kehormatan ini.
Oya, aku berada di tempat ini atas undangan Aidijuma X World Hijab Day untuk memperingati Hari Hijab Sedunia yang biasa dirayakan setiap 1 Februari setiap tahunnya. Gembira dan terima kasihku atas kehormatan ini.
Dengan petunjuk seorang bapak aku menuju ke sebuah tangga, tangga yang dari arah jalan tadi tak begitu terlihat. Dan tak lama kemudian aku sudah berada di area peringatan Hari Hijab Sedunia 2017; Aidijuma X World Hijab Day.
Banner-banner itu, mbak penerima tamu yang ramah itu, sebentuk name card di meja bertuliskan namaku dan seorang panitia penyelenggara yang ramah menyerahkan sebuah goodie bag kepadaku meyakinku :
"Yes, I'm in this beautiful and historical moment"
![]() |
Ruangan yang ditata begitu cantik dan nyaman di Bebop Food Studio untuk event Aidijuna X World Hijab Day |
![]() |
Setiap undangan akan menemui namanya tertera pada namecard yang terpajang di meja masing-masing |
Setelah menemukan mejaku, aku duduk di salah satu kursinya dan mengeluarkan isi goodie bag-ku. Panitia tadi meminta agar aku mengenakan isi dari goodie bag ini selama event berlangsung :
"Hijab dari Aidijuma !. Ahh cantik sekaliii" pekik hatiku
Kudengar suara hujan di luar semakin besar, tapi aku mulai asyik memandangi Aidijuma Scarf berwarna dasar hitam dan bertaburan motif indah berona ungu, hijau dan aneka warna lainnya, indah.
"Ini rupanya salah satu hijab itu"
Ya khusus untuk merayakan hari hijab sedunia ini, kabarnya Datin Norjuma owner dari Aidijuma Scarf telah mencetak sebanyak 10.000 helai scarf exclusive design yang dibagikan seluruhnya untuk kaum muslimah di 5 negara khusus untuk event Aidijuma X World Hijab Day.
![]() |
Aidijuma Scarf Exclusive Design |
![]() |
Aku bersama Aidijuma dalam dua kesempatan |
![]() |
Aku, Papa dan Aidijuma Scarf Exclusive Design |
![]() |
Aku dengan Aidijuma Scarf-ku bersama seorang sahabat |
Aahh bangganya disempatkan memakai salah satu dari 100 hijab desain khusus Aidijuma yang ada di Indonesia dan tidak dijual dimana-mana ini. Kalaupun ada yang dijual, hasil penjualannya sepenuhnya untuk keperluan charity.
![]() |
I stand for hijab |
Ruang tempat pelaksanaan acara masih sepi, sebagian besar peserta event Aidijuma X World Hijab Day mungkin masih berada di pejalanan, terhalang derasnya hujan. Dan aku duduk di sisi ruang, terbayang-bayang sosok seorang perempuan tangguh, bernama Nazma Khan.
Nazma Khan dan Hari Hijab Sedunia
Adalah Nazma Khan seorang muslimah yang juga imigran berhijab yang tinggal di Amerika di saat dunia Barat terpapar stigma bahwa hijab adalah simbol penindasan dan perbedaan serta sesuatu yang telah menimbulkan banyak konflik dan perdebatan.
Lalu peristiwa serangan atas World Trade Centre di New York City pada 9 November 2001 memantik picu rasisme dan Islamophobia yang lebih keras. Diskriminasi dan kekerasan menimpa begitu banyak kaum muslimin dan muslimah di Amerika dan negara-negara Barat tak terkecuali Nazma.
Di sekolahnya Nazma acapkali mendapat perlakuan yang melecehkan keislaman dan sekaligus hijabnya dari teman-teman atau orang-orang yang beraktivitas di sana, sudah hal yang tak aneh baginya saat dipanggil dengan julukan "Hei Batman !" atau "Woii, Ninja !".
Bukan hanya panggilan yang menistakannya, Nazma pun pernah diserang 15 pelajar laki-laki lainnya dan memaksanya untuk menanggalkan hijabnya, hingga membuatnya menangis dan tak ada seorangpun yang menolongnya.
Pada saat kuliah, bahkan tak sedikit orang yang mendelikkan mata ke arahnya dan memanggilnya dengan panggilan "Osama" untuk mendudukkan dirinya sama dengan penebar terorisme.
What ? Mengajak wanita non muslim berhijab ? Meski hanya sehari saja mengenakan hijab untuk sekedar bersimpati adakah orang yang menyetujuinya ? Bukankah dia sendiri korban bullying karena hijab yang dipakainya?. Jangankan non muslim, banyak wanita muslimpun tak semuanya siap berjilbab bukan ?
Tapi, Nazma cinta perintah Tuhannya, Nazma cinta jilbabnya. Pasti prakarsanya lahir dari nuraninya yang dicahayai kebenaran.
Benarlah dan sungguh tiada disangka, pemikiran Nazma Khan itu mendapat apresiasi khalayak dan sambutan luar biasa. Tak hanya dari orang-orang penduduk negeri adidaya Amerika tempat dirinya bermukim, bahkan puluhan orang dari Inggris, Australia, India, Pakistan, Perancis dan Jerman berusaha menghubunginya untuk bergabung bersama di dalam gagasannya.
Informasi ini bahkan telah diterjemahkan ke dalam 22 bahasa asing dan terus disebar melalui jejaring sosial hingga menarik minat muslim dan non muslim di lebih dari 50 negara di dunia.
See, ternyata cinta itu masih ada. Allah tumbuh suburkan tak hanya di dada mereka yang menyebut dirinya muslim, tetapi juga di hati nurani mereka yang non muslim. Masya Allah.
Dalam isaknya, di video ini Nazma menceritakan kembali pengalamannya diperlakukan buruk karena hijab dan keislamannya.
Maka lahirlah gagasan World Hijab Day pada 1 February 2013 sebagai tanda solidaritas kepada seluruh hijabi, yakni penguna hijab di seluruh dunia. Terutama mereka yang mengalami hal buruk hanya karena mengenakan jilbabnya.
Hari hijab sedunia atau World Hijab Day ini didesain untuk mengklarifikasi kontroversi yang berkembang tentang hijab di negara-negara Barat dengan mendorong wanita non muslim untuk berpartisipasi dengan mengenakan hijab di hari itu sebagai tanda empati.
Kini World Hijab Day telah memiliki ribuan sukarelawan di seluruh dunia dan lebih dari 70 duta World Hijab Day dari lebih 45 negara yang telah diresmikan oleh ulama, politisi dan selebriti dunia.
Untuk hari hijab sedunia tahun ini, World Hijab Day menggunakan hashtag #IStand4Hijab dan #SpreadLove sebagai dukungan kepada para korban Islamphobia dan korban diskriminasi dari kalangan wanita muslim di seluruh dunia.
Lalu peristiwa serangan atas World Trade Centre di New York City pada 9 November 2001 memantik picu rasisme dan Islamophobia yang lebih keras. Diskriminasi dan kekerasan menimpa begitu banyak kaum muslimin dan muslimah di Amerika dan negara-negara Barat tak terkecuali Nazma.
"Saya tumbuh dan besar di Bronx, New York. Saya mengalami diskriminasi karena jilbab yang saya pakai" (dilansir dari Worldhijabday, Senin 2/2).
Di sekolahnya Nazma acapkali mendapat perlakuan yang melecehkan keislaman dan sekaligus hijabnya dari teman-teman atau orang-orang yang beraktivitas di sana, sudah hal yang tak aneh baginya saat dipanggil dengan julukan "Hei Batman !" atau "Woii, Ninja !".
Bukan hanya panggilan yang menistakannya, Nazma pun pernah diserang 15 pelajar laki-laki lainnya dan memaksanya untuk menanggalkan hijabnya, hingga membuatnya menangis dan tak ada seorangpun yang menolongnya.
Pada saat kuliah, bahkan tak sedikit orang yang mendelikkan mata ke arahnya dan memanggilnya dengan panggilan "Osama" untuk mendudukkan dirinya sama dengan penebar terorisme.
"Itu panggilan yang mengerikan. Saya pikir satu-satunya cara untuk menghentikan diskriminasi adalah dengan mengajak kalangan wanita non muslim (yang bersimpati dan berempati) untuk bersama kami muslimah mengenakan hijab walau hanya sehari saja untuk upaya saling memahami.
What ? Mengajak wanita non muslim berhijab ? Meski hanya sehari saja mengenakan hijab untuk sekedar bersimpati adakah orang yang menyetujuinya ? Bukankah dia sendiri korban bullying karena hijab yang dipakainya?. Jangankan non muslim, banyak wanita muslimpun tak semuanya siap berjilbab bukan ?
Tapi, Nazma cinta perintah Tuhannya, Nazma cinta jilbabnya. Pasti prakarsanya lahir dari nuraninya yang dicahayai kebenaran.
Benarlah dan sungguh tiada disangka, pemikiran Nazma Khan itu mendapat apresiasi khalayak dan sambutan luar biasa. Tak hanya dari orang-orang penduduk negeri adidaya Amerika tempat dirinya bermukim, bahkan puluhan orang dari Inggris, Australia, India, Pakistan, Perancis dan Jerman berusaha menghubunginya untuk bergabung bersama di dalam gagasannya.
Informasi ini bahkan telah diterjemahkan ke dalam 22 bahasa asing dan terus disebar melalui jejaring sosial hingga menarik minat muslim dan non muslim di lebih dari 50 negara di dunia.
See, ternyata cinta itu masih ada. Allah tumbuh suburkan tak hanya di dada mereka yang menyebut dirinya muslim, tetapi juga di hati nurani mereka yang non muslim. Masya Allah.
Dalam isaknya, di video ini Nazma menceritakan kembali pengalamannya diperlakukan buruk karena hijab dan keislamannya.
Maka lahirlah gagasan World Hijab Day pada 1 February 2013 sebagai tanda solidaritas kepada seluruh hijabi, yakni penguna hijab di seluruh dunia. Terutama mereka yang mengalami hal buruk hanya karena mengenakan jilbabnya.
Hari hijab sedunia atau World Hijab Day ini didesain untuk mengklarifikasi kontroversi yang berkembang tentang hijab di negara-negara Barat dengan mendorong wanita non muslim untuk berpartisipasi dengan mengenakan hijab di hari itu sebagai tanda empati.
Kini World Hijab Day telah memiliki ribuan sukarelawan di seluruh dunia dan lebih dari 70 duta World Hijab Day dari lebih 45 negara yang telah diresmikan oleh ulama, politisi dan selebriti dunia.
Untuk hari hijab sedunia tahun ini, World Hijab Day menggunakan hashtag #IStand4Hijab dan #SpreadLove sebagai dukungan kepada para korban Islamphobia dan korban diskriminasi dari kalangan wanita muslim di seluruh dunia.
![]() |
Nazma Khan Credit from instagram of World Hijab Day |
Aidijuma X World Hijab Day
Tahun 2017 ini Aidijuma dipercaya untuk menjadi penyelenggara rangkaian event World Hijab Day bersama Think Fashion sebagai organizernya, melakukan kegiatan charity dan empowerment.
Datin Norjuma Habib Mohamed, pendiri dan CEO dari Aidijuma Scarf seperti telah disebutkan di atas secara khusus mencetak 10.000 helai scarf exclusive design bertajuk Bawal print dan membagikannya pada wanita muslim dan non muslim di 5 negara yang merayakannya.
Aidijuma Scarf sendiri adalah merek scarf terkemuka di Malaysia sejak tahun 2012 melalui berbagai produk dari Bawal (Voile) dan syal dari bahan satin.
Datin Norjuma telah menetapkan tujuan untuk membuat Aidijuma Scarf sebagai perusahaan nomor satu di dunia. Dengan cetakan yang indah, beragam style dan inovasi desain serta harganya yang terjangkau, Datin ingin Aidijuma Scarf miliki identitasnya tersendiri.
Dan nampaknya hal itu berhasil, Aidijuma Scarf kini telah menjadi brand paling berjaya di wilayah Asia Tenggara dengan memiliki 20 concept stores di Malaysia dan 1 di Brunei Darussalam.
Aidijuma pun selalu berupaya untuk terlibat dalam berbagai kegiatan amal dan pemberdayaan wanita bersama hijabnya, sehingga Aidijuma dikenal dengan taglinenya "Wear it as you" dan hashtag #scarfwithsoul.
Menurut Datin, jalan kesuksesan Aidijuma Scarf saat ini tak lepas dari
- Pendekatan / cara pemasarannya yang tak hanya gencar melainkan juga unik. Misalnya Aidijuma Scarf pernah mencatat rekornya di Malaysia Book of Records (di Indonesia serupa dengan MURI) dengan membuat garis scarf terpanjang di Malaysia yaitu sepanjang 2,5 Km.
- Aidijuma Scarf menjadi pelopor dalam penjualan secara mobile melalui mesin penjual syal/scarf di Malaysia dan Brunei Darussalam.
- Aidijuma banyak terlibat dalam kegiatan fashion show dan berbagai pameran di mancanegara semisal di Plitz New York Fashion Week, London Muslim Liefstyle Show dan Istanbul Sederhana Fashion Week. Dengan pencapaian ini, dengan bangga Datin menyatakan bahwa Aidijuma Scarf telah membuktikan bahwa ia bisa mencapai tempat-tempat yang indah dan berjarak jutaan mil jauhnya. Bahkan di tahun ini Aidijuma Scarf dipercaya untuk mensponsori hari hijab sedunia di 5 negara dengan judul Aidijuma X World Hijab Day, yaitu di Turki, Inggris, Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam.
"Terima kasih kepada pendiri World Hijab Day. Ini adalah ide yang cerdas. Saya melihat di masa yang akan datang para hijabi (pengguna hijab) akan lebih diterima dan mendapat penghormatan yang layak.
Kita semua bersatu dengan satu niat yang luhur, ialah Allah.
Hijab bukan sekedar gerakan mode, atau bisnis yang berorientasi profit semata, melainkan merupakan refleksi dari pilihan hidup, gaya hidup dan prinsip kehidupan.
Ini hal terpenting untuk Aidijuma Scarf dalam mengelola dan bergabung di dalam World Hijab Day. Kami berbagi aspirasi yang sama." _Datin Norjuma Habib Mohamed.
Dan pendiri World Hijab Day Nazma Khan mengekspresikan penghargaannya yang sangat tinggi atas kolaborasi yang menggembirakan ini.
"World Hijab Day bangga berkolaborasi dengan Aidijuma atas kesadaran berhijab ini." _Nazma Khan
![]() |
Datin Norjuma Habib Mohamed Founder & CEO of Aidijuma Scarf |
Untuk informasi lebih lanjut tentang Aidijuma Scarf, dipersilakan untuk menghubungi :
Website : Aidijuma.com
Instagram : @aidijuma
Facebook Fan Page: Aidijuma Scarf
Sekilas Tentang Think Fashion Istanbul Turki
Organizer event Aidijuma X World Hijab Day kali ini tak lain adalah Think Fashion Istanbul Turki. Dalam pemaparannya, perwakilan Think Fashion Istanbul Turki mbak Wardah Fajri yang sekaligus founder dari komunitas Blogger Crony menjelaskan bahwa Think Fashion merupakan think tank yang menyediakan advis dan ide-ide dalam industri fashion.
Dengan spesifikasi tersebut, Think Fashion Istanbul Turki memiliki kapabilitas dalam hal pendekatan global dan jaringan global yang siap melayani seluruh klien untuk mencapai pertumbuhan usahanya yang maksimal.
Dalam aktivitasnya, Think Fashion melakukan hal-hal berikut ini :
- Modest Fashion Events, dari pekan mode sederhana tingkat dunia hingga pelayanan wisata busana yang menyenangkan.
- Product Solution, Think Fashion menjadi pemasok produk, talenta dan desain ke seluruh dunia.
- Marketing & Communication Solution, dimana Think Fashion melakukan pelayanan dalam hal menciptakan identitas merek hingga publisitas global.
Think Fashion memandang fashion events sebagai market untuk menunjukkan kemampuan dan daya dari pekan fashion kelas dunia pada wisata busana. Untuk itu mereka banyak melakukan hal-hal seperti :
- Event-event pekan gelar busana
- Launching koleksi busana musim-musim tertentu.
- Fashion talk show
- Event-event khusus untuk brand
- Wisata Busana
Untuk informasi lebih lanjut tentang Think Fashion, dipersilakan untuk menghubungi :
Web : thinkfashion.co
Email : info@thinkfashion.co
Facebook : thinkfashion
Instagram : thinkfashion
Twitter : thinkfashion
Kemeriahan Event Aidijuma X World Hijab Day
Event Aidijuma X World Hijab Day dibuka dengan penuh semangat oleh mbak Siska (@SiskaKnoch) dari The Urban Mama dan seketika membangkitkan perhatian dan keriangan semua yang hadir.
Secara singkat MC menjelaskan gambaran event ini, tentang World Hijab Day, tentang Aidijuma Scarf, tentang profil narasumber dan rangkaian acaranya.
Sessi pertama diserahkan MC kepada perwakilan dari Think Fashion Istanbul Turki mbak Wardah Fajri seperti telah dipaparkan di atas lalu tanpa berlama-lama disambung langsung pada inti acara yaitu penampilan para nara sumber untuk memaparkan pengalaman berhijabnya.
Nara sumber yang hadir pada event World Hijab Day siang itu diantaranya adalah Putri Muslimah 2015 Nesa Aqila, dan fashion influencers di media sosial dua kakak beradik bernama Shirin Al Athrus dan Safinah Darin Al Athrus. Hadir pula pada kesempatan itu Amaliah Begum, duta Aidijuma X World Hijab Day 2017 di Indonesia.
![]() |
Mbak Siska dari The Urban Mama |
![]() |
Mbak Wardah Fajri dari Think Fashion |
![]() |
Putri Muslimah Indonesia 2015, Nesa Aqila |
![]() |
Shirin Al-Athrus |
![]() |
Safinah Darin Al-Athrus |
![]() |
Duta Aidijuma X World Hijab Day untuk Indonesia; Amaliah Begum |
Sessi perbincangan bersama ketiga narasumber dengan mbak Siska sebagai moderator terasa hangat. Tak hanya karena kepiawaian sang moderator namun kehadiran khususnya para influncers di media sosial yang masih remaja seperti Shirin dan Darin ditunjang penampilan mereka yang imut dan gaya bicara yang lugu membuat banyak peserta acara terlihat geli dan gemas.
Dari perbincangan itu Nesa si Putri Muslimah Indonesia berterus terang bahwa dia dulu pernah membuka hijabnya karena cita-citanya ingin menjadi seorang model. Tapi setiap kali ia membuka hijabnya dia selalu merasa tidak tenang dan tak nyaman. Akhirnya hingga hari ini Nesa istiqamah berhijab dan tak mau melepasnya lagi di depan yang bukan mahram.
Tapi bagaimanapun kehidupan selebrity sangat menggoda, harus tahan menghadapinya. Nesa pernah menolak satu tawaran bermain di sebuah sineteron dengan bayara 20 juta per episode tapi ditolaknya karena ingin mempertahankan hijabnya. Demikian pula yang terjadi pada Shirin, yang menolak permintaan membuka hijab saat sedang menjalani sebuah casting.
Pengalaman Shirin dan Darin sang kakak beradik lain lagi. Berasal dari keluarga keturunan berbangsa Arab dan memiliki keyakinan islam yang kuat, Shirin dan Darin tumbuh dengan kebiasaan memakai hijab sejak kecil.
Diantara pertanyaan moderator dan sebagian pertanyaan dari peserta yang saya tangkap diantaranya adalah :
- Apa pendapat kalian tentang World Hijab Day ?
- Bagaimana kalian para influencers di medsos mencitrakan diri (yang positif) kepada followersnya yang begitu banyak ? Karena ada juga fenomena sekarang ini dimana terdapat banyak selebgram atau tokoh dengan ribuan followers di media sosialnya yang memperlihatkan hal yang negatif kepada publik.
- Bagaimana kalian menyemangati diri untuk tetap istiqamah berhijab ?.
- Pertanyaan khusus untuk Nesa Aqila yaitu apa saja yang bisa disiapkan untuk bisa lolos audisi Putri Muslimah Indonesia ?.
Pertanyaan-pertanyaan yang menarik ya. Yuk kita cari tahu, apa jawaban mereka.
1. Menjawab pertanyaan pertama, Nesa menjawab bahwa baginya World Hijab Day adalah tempat dimana wanita di seluruh dunia bangga dengan hijabnya. Hijab bukan batasan melainkan perlindungan untuk kaum muslimah.
Jawaban dari Shirin lugas, bahwa untuknya World Hijab Day menjadi pengingat diri dan juga sarana untuk mengajak orang lain umtuk sama berhijab sebagai sebuah ketentuan agama.
Darin menambahkan, di event World Hijab Day kita jadi tahu kalau dengan berjilbab itu kita masih bisa tampil modis dan fashionable koq.
2. Jawaban kedua oleh Shirin dijelaskan bahwa sebagaimana di dunia ini segala sesuatu berpasangan yang baik dan buruk sama juga halnya di dunia online akan selalu ada dua kutub yang positif dan negatif.
Di satu sisi Shirin sedih dengan adanya fenomena selebmedsos yang mengumbar hal yang kurang pantas kepada publik, tapi di sisi lain dengan adanya hal negatif itu menjadi power bagi para influencers yang baik untuk hanya mengunggah hal-hal yang positif. Masih banyak orang-orang baik yang sharing hal positif, jadi jangan fokus pada hal yang negatif. Shirin menyarankan "Kalau sedang bete, gak perlu diunbar ke sosmed karena bisa jadi banyak yang ngikutin. Kita juga yang dosa kan"
Jawaban Darin tentang issue ini tak terlalu jauh dengan pemaparan sang kakak namun ia sedikit menambahkan bahwa bagi para hijabi muda, hijab bukanlah persoalan. Berhijab saat ini kita masih bisa tetap tampil cantik, stylish dan fashionable.
Sedang Nesa mengungkapkan bahwa ia sangat sedih karena sering merasa tak berdaya jika melihat temannya sesama selebgram kerap mengunggah hal-hal yang tidak pantas di akun mereka. Tapi Nesa selalu berusaha mengingatkan.
Tapi di sisi lain, Nesa juga tak jarang dikomentari negatif oleh sebagian netizen. Seakan segala gerak geriknya dihubungkan dengan gelarnya sebagai Putri Muslimah Indonesia, padahal dirinya juga manusia biasa yang kadang terbit juga rasa
3. Menjawab pertanyaan ketiga, Nesa menjawab bahwa ia berhijab karena ingin mendapat ridha Allah, itulah yang membuatnya tetap bertahan.
Pesan Nesa sangat menyentuh :
"Enjoy the rules, and make your dreams come true"
4. Untuk pertanyaan keempat tentang syarat bisa lolos uji menjadi Putri Muslimah Indonesia, jawabannya adalah ABC, yaitu Akhlaq (yang baik), Bakat dan Cantik. Yang terpenting di antara semua itu adalah Akhlaq karena Akhlaq tak bisa dibuat-buat. Berbeda dengan bakat yang bisa dilatih dan terus diasah begitu juga kecantikan fisik yang pada saat ini orang bisa 180° berubah menjadi sangat cantik karena make up. Oleh karenanya utamakan kecantikan hati saja.
Selain berbincang dengan narasumber, event Aidijuma X World hijab Day ini pun diramaikan dengan acara tutorial hijab oleh Nesa Aqila, dilanjutkan dengan lomba mengenakan hijab oleh peserta serta pada akhirnya foto bersama.
![]() |
Peragaan cara berhijab oleh Nesa Aqila |
![]() |
Lomba kreasi hijab oleh peserta |
![]() |
Antusiasme peserta menyaksikan secara langsung tutorial hijab ala Nesa Aqila |
![]() |
Foto bersama para narasumber dan duta Aidijuma X World Hijab Day untuk Indonesia |
![]() |
See you again on next World Hijab Day |
Subhanallah betapa banyak ilmu didapatkan dari silaturahmi yang mengesankan. Terlebih karena aku berada di tempat itu untuk saudara-saudariku yang tengah mengalami kesulitan di luar sana disebabkan keteguhannya pada ajaran agama.
Ya, aku berdiri di sana untuk hijab. Ingin menebarkan cinta yang kurasakan karena aku berhijab. Hijab sungguh bukanlah kekangan bagiku. Ia hanyalah tanda baktiku. Karena hijab adalah cintaku kepadaNYA. Cintaku kepada Tuhan maha Segalaku, Allah Azza wa Jalla.
Terima kasih World Hijab Day, terima kasih Aidijuma Scarf, terima kasih Think Fashion, terima kasih juga untuk Blogger Crony atas moment yang indah ini.
Alhamdulillah
Semoga kita tetap istiqomah mengenakan hijabb ya mbak Winny aamiin..
ReplyDeleteAamiin, semoga ya mb Enny :-)
DeleteSemoga kita tetap istiqomah mengenakan hijabb ya mbak Winny aamiin..
ReplyDeletePostingan dan foto-fotonya lengkap banget nih maaak. <3 Aku jadi tau sejarah dibalik WHD. Sedih ya.. Huhuhuu. Makasi sharingnya ya maaak
ReplyDeleteSama2 mak Dian semoga kita bisa istiqamah ya
Deletewahhh keren ulasannya... terima kasih makkkk..hehehe
ReplyDeletesemoga selalu di kenakan jilbabnya..
Aamiin, semoga ya. Makasih ya Naufal :-)
Delete