Monday, February 15, 2016

Asa Untuk Pak Yusuf [Mass Market Dalam Asuhan Program BTPN]



Asa untuk Pak Yusuf - Pak Yusuf adalah seorang penjahit berusia lanjut di perumahan tempat saya tinggal. Setiap hari mengayuh mesin jahit sederhananya, menjahitkan baju untuk para pelanggannya. Laki-laki yang ramah dan bersahaja ini hanya menyewa sekotak ruang yang mungkin tak sampai seluas kamar kita, tapi dari tempat inilah ia terus bekerja untuk menafkahi keluarganya.

Setiap hari ada saja orang datang ke tailornya, entah karena ingin dibuatkan kemeja, celana, gaun, atau sekedar permak pakaian serta celana jadi yang perlukan sentuhan tangannya. 


Jika suatu hari saya membutuhkan jasanya, tak sulit saya mendapatkan kesediaannya. Beliau tak pernah menolak permintaan tolong meski pekerjaannya begitu banyak, selalu menyambut tamu dengan tulus senyuman dan kerendah hatian serta selalu tepat waktu menyelesaikan keinginan pelanggan. Mungkin itu adalah di antara sekian alasan mengapa usaha Pak Yusuf terus bertahan hingga sekarang.

Bekerja setiap hari seorang diri tanpa bantuan asisten nampaknya membuatnya harus benar-benar bekerja keras, terutama apabila datang musim hari raya atau musim banyak gelar hajatan, dimana permintaan jahitan semakin banyak. Biasanya jika keadan memaksa, Pak Yusuf barulah memakai jasa orang lain untuk membantunya.

Keberadaan Pak Yusuf  sungguh menjadi sangat penting, tanpa sadar di antara kita selalu ada yang membutuhkan pakaian baru dengan jahitan tangan orang terpercaya. Ada saja anak-anak yang membutuhkan memasang aneka badge di baju sekolah atau pramukanya, ada saja kaum ibu atau anak remaja yang membutuhkan penyesuaian ukuran celana jeansnya, ada saja kaum wanita yang memerlukan merapikan pinggiran kerudung ataupun shawlnya. Selalu, dan selalu ada orang yang membutuhkan penjahit di sekitarnya.

Saat Pak Yusuf sedang menjahit baju langganan
Tempat Pak Yusuf Menjahit Sehari-hari


Hidupkan Harapan dan Berdayakan agar Dapat Terus Berbagi

Suatu hari saya pernah terlupa mengambil baju yang saya minta tolong beliau jahitkan. Padahal, baju itu harus saya gunakan keesokan harinya. Betapa paniknya saya saat tersadar hari sudah menyenja, sedang tailor Pak Yusuf sudah ditutup sejak pukul lima lebih tiga puluh menit. Tak punya pilihan lain, melainkan saya harus mencari beliau ke rumahnya. Dengan pertolongan orang-orang di sekitar tailor, saya mendapatkan alamat rumah Pak Yusuf yang ternyata terletak tak begitu jauh, maka saya memberanikan diri berangkat ke sana.

Sesampai di tempat tujuan, ada sedikit perasaan tak enak akan mengganggu waktu istirahatnya. Sambil menunggu sang pemilik rumah keluar saya memperhatikan fasad rumahnya. Sangat sederhana, hanya sebuah rumah yang sebagian berdinding bilik bambu dengan cat dinding dan pintu yang sudah mengelupas di mana-mana.

Hmm tetapi ada yang istimewa, Istimewanya adalah saat Pak Yusuf dengan ringan kaki mengantar saya ke tailornya untuk mengambil baju pesanan saya dan sedikit bercerita. Dari lisan Pak Yusuf lalu saya tahu, bahwa Pak Yusuf memiliki anak-anak yang masih sekolah yang mengharuskannya bekerja lebih keras di usianya yang tak lagi muda, serta rumah kontrakan yang harus ia bayar biaya sewanya setiap bulan, juga beberapa orang keluarga serta tetangga yang menjadi tanggungannya.

Saya merinding mendengar kisahnya, bagaimana seorang tukang jahit sederhana dengan kebutuhan hidup yang banyak dan rumah sendiripun belum punya tapi masih menyediakan diri untuk berbagi dan memberdayakan orang-orang di sisi dan sekitarnya. 

Tukang jahit, yang merupakan noktah kecil dari jutaan pelaku usaha kecil dan menengah di negeri ini, yang kerap kali menjadi penopang ekonomi masyarakat bawah justru menjadi fihak yang sering terabaikan hak-hak kehidupannya. Padahal, dari karya dan kerja keras merekalah kehidupan kita banyak tertolong dan terbantu.

Keadaan seperti ini pastilah menjadi pemikiran orang-orang berjiwa baik untuk bisa memberdayakan mereka para mass market, yaitu para pelaku ekonomi dari kalangan mikro/kecil agar bisa tetap dalam keadaannya yang baik bahkan lebih baik lagi sehingga mereka bisa terus hidup dan tetap bisa terus berbagi.


Bagaimana MemberDAYAkan Mass Market ?


Saya kira, kita sepakat banyak sekali orang-orang seperti Pak Yusuf  dari berbagai ragam profesi dan bentuk usaha, sebagai bagian dari mass market (para pelaku usaha kecil dan micro) yang perlu disupport agar mereka semakin berdaya dalam melanjutkan usahanya. 

Keterbatasan mereka dalam banyak hal misalnya keterbatasan informasi dan pengetahuan, keterbatasan waktu, keterbatasan kesehatan dan sebagainya seringkali menghalanginya untuk mencapai kemajuan, sehingga dari waktu ke waktu, upaya dan kerja kerasnya terkesan jalan di tempat dan bahkan jauh dari kelayakan penghasilan.

Menyadari hal seperti itu apakah saya dan kita semua bisa mendukung upaya untuk memberdayakan mereka ? mengingat betapa besarnya peran dan jasa mereka dalam kehidupan banyak orang ? Bisakah kita berterima kasih, dalam bentuk membantu kemampuan mereka dalam hal financial dan modal ? Tentu saja bisa. 

Sekarang, kita bisa turut andil menjadi bagian dari perubahan kehidupan mass market yang lebih baik, yaitu dengan cara menabung.




Ya, selalu ada asa untuk orang-orang yang baik, apalagi mereka yang dalam kelemahan keadaannya tak henti menjadi sinar bagi sekelilingnya. Menjadikan hidup yang hanya sekali ini #LebihBerarti , seperti Pak Yusuf dan kawan-kawan seperjuangannya di bidang usaha micro. 

Terima kasih mass market, terima kasih Pak Yusuf untuk selalu menjadi inspirasi bagi kehidupan kami. Dan saya terus berbesar hati, selalu ada asa untuk Pak Yusuf, juga untuk kita semua selama terus menggenggam harapan. 










20 comments:

  1. Btpn menyasar masyarakat menengah ke bawah ya, mantabbbbbbb

    ReplyDelete
  2. Sosok pa yusuf inilah penggerak roda eknonomi sesungguhnya yang memberikan layanan dengan tulus dan lajunya tidak terpengaruh inflasi.. Semoga sosok pak yusuf diperhatikan nasib kedepannya oleh pemerintah.. Semoga beruntung juga buat mba winny :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
    2. This comment has been removed by the author.

      Delete
    3. Aamiin terimakasih doanya bang Kornelius Ginting :-)

      Delete
  3. Ada berjuta pak Yusuf yang tanpa kita sadari ya teh Winny

    ReplyDelete
  4. semoga usaha pak Yusuf terus berjalan ya Mbak..

    ReplyDelete
  5. Uang yg kita miliki jd lebih bermanfaat ya mba :)

    ReplyDelete
  6. pak Yusuf sgt bersahaja ya.. semoga BTPN betul2 bisa membantu perekonomian lbh maju utk para pengusaha macam pak Yusuf ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
    2. Iya betul.mbak Lia semoga banyak orang seperti pak Yusuf yang diberdayakan ya

      Delete
  7. Di sekeliling kita sesungguhnya banyak orang yang langsung atau tidak langsung ikut meringankan kerepotan kita. Demikian pula sebaliknya. Kita juga ikut membantu mereka dengan membeli produk atau memanfaatkan jasanya. Keadaan seperti ini selayaknya kita jaga dan pelihara.
    Salam hangat dari Jombang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saling membantu dan menolong ya Pakde, nah kalo nabung di btpn membantu dalam bentuk yg lebih Modern ya

      Delete
  8. BTPN ? Bank baru ya teh ? Baru dengar.
    Type orang bersahaja dan peduli seperti pak yusup sangat banyak dijumpai di sekitar kita. Melihat kehidupan mereka tentu akan membuat kita semakin bersyukur dan merasa lebih beruntung dg apa yg kita miliki saat ini.

    ReplyDelete
  9. di tempat ku udah jarang banget penjahit seperti pak Yusuf, aku sampai ke kota untuk menjahit seragam, kalau saja mereka bisa terbantu mungkin aku gak kesusahan mencari penjahit baju

    ReplyDelete
  10. semoga usahanya pak yusuf terus berjaya ya mbak

    ReplyDelete

Terima kasih sudah singgah di Goresanku ya ^_^