Benarkah kanker bukan penyakit ? - Sejak masih berupa sel
kita sudah dikaruniai “pattern” (pola) tertentu yang menjadi semacam blue print
sebagai calon manusia. Segala sesuatu yang berada di dalam diri kita baik itu
lahir maupun bathinnya akan mengikuti cara kerja “pattern” itu. Dan selama
dinamika di dalam jiwa dan raga kita sesuai dengan yang telah dirancang itu
maka kita akan baik-baik saja, atau dalam kata lain kita dalam keadaan normal,
sehat, bugar dan sebagainya.
Sebaliknya, jika datang pola-pola dari luar yang diikuti
oleh kita sehingga mengganggu “pattern” di dalam diri kita sebagai sebuah sistem
kelangsungan hidup, maka jika hal ini berlangsung terus menerus maka
kenormalan, kesehatan, kebugaran kita tereduksi, dan jatuhlah kita pada sebuah
kondisi bernama “sakit” (apapun penyakitnya). Pola-pola yang mengganggu “pattern/
sistem kelangsungan hidup ini” berkaitan erat dengan kebiasaan tubuh, baik itu
pola pikir, pola rasa dan pola ragawinya. Ternyata, tubuh sebagai sebuah satu
kesatuan sistem saling berkaitan satu sama lainnya, termasuk pikiran dan
jiwanya.
Dalam sebuah buku yang ditulis oleh Andreas Moritz berjudul
:”Cancer is Not a Desease – It’s a Survival Mechanism” dijelaskan bahwa
penyakit yang selama ini kita kenal sebagai kanker sebenarnya bukanlah
penyakit, tetapi hal yang alami yang dilakukan oleh tubuh saat tubuh menerima
kebiasaan yang berbeda dengan “Pattern”nya sehingga mengganggu kelangsungan
hidupnya.
![]() |
Doc. Ener-Chi Wellnes Centre |
Buku yang judulnya sangat menarik perhatian dengan cover berlatar
pemandangan alam yang indah ini menjelaskan bahwa kanker disebabkan bukan hanya
oleh pola fisik yang berubah buruk saja melainkan juga pola spiritualnya. Misalnya
anda mengkonsumsi makanan ber-karsinogen (makanan tak sehat yang mengandung zat
berbahaya yang dapat meyebabkan kanker) itu dinyatakan sama resikonya dengan
saat anda sedang stress, tegang, cemas berlebihan, ketakutan, ataupun marah.
Sama-sama menjadi pemicu kanker.
Jujur, saat saya mendengar bahwa kanker kebanyakan dipicu
oleh 20% pola makan yang buruk dan 80 % pikiran dan perasaan yang negatif, saya
sulit percaya. Apa hubungannya sedih, kesal, marah dengan kanker ? Tapi, saat
saya menyadari bahwa :
“Oiya ya, bukankah saat seseorang sedang m erasa sedih maka matanya mengeluarkan
air mata ? Ada orang yang jika sedang marah besar tangannya terkepal, matanya
melotot, tubuhnya bergetar, nafasnya memburu ingin menghajar, memukul, menendang
? Luahan emosi yang sebenarnya abstrak tapi terilustrasi oleh mimik wajah dan
gesture tubuh. Faal tubuh yang terjadi karena faktor bathin “.
Di dalam artikel saya berjudul “Kanker dan HarapanKesembuhan” ditulis bahwa tubuh manusia normal yang sehat memiliki
kondisi tubuh homeostatis di mana angka pH (Potential Hydrogen) berada di
kisaran 7,35 – 7,45 yang berarti kondisi asam dan basa dalam keadaan seimbang.
Jika nilai pH kita cenderung bahkan sangat asam ataupun basa maka itu bermakna
tubuh kita dalam kondisi tidak baik alias sakit. Khusus tentang kanker, ia senang
dan berkemampuan untuk berkembang biak dalam kondisi tubuh yang acid (asam). Maka
untuk mencegahnya, maka tak ada jalan selain dari selalu mengusahakan kondisi
tubuh dalam pH seimbang dengan membiasakan pola hidup yang sesuai dengan
pattern tubuh yang sudah dirancang sedemikian sempurna oleh Tuhan, yakni
mengkonsumsi makanan/minuman sehat, olah raga teratur, cukup istirahat dan
menjaga pikiran serta perasaan selalu positif.
Secara garis besar, buku Andreas Moritz ini berpesan bahwa
untuk mencegah dan mengobati kanker, anda harus mencari tahu dan mengobati
penyebabnya yang berupa pola hidup yang negatif baik pola makan, pola hidup, pola
pikir dan pola rasa anda.
Jika anda terkena kanker lalu hanya semata mengobati fisiknya tanpa memusnahkan juga penyebabnya (pikiran
dan perasaan negatif) maka hal itu akan menjadi pekerjaan yang tak efektif
bahkan sia-sia. Selain dari mengkonsumsi obat-obatan yang disarankan dokter,
anda juga wajib memberikan terapi pada pikiran dan perasaan yang turut andil
dalam meracuni tubuh anda. Karena pikiran dan perasaan negatif seperti telah
disebutkan di atas adalah penyumbang terbesar dari sulitnya memberantas sel
kanker.
Jadi, sudah saatnya kita mengubah mindset kita tentang penyakit apapun, bahwa tidak akan datang penyakit berat ke dalam tubuh kita termasuk kanker jika pola hidup kita baik, pola hidup yang seiring sejalan dengan blue print yang telah dirancang untuk jiwa dan raga kita.
Semoga bermanfaat.
Hati senang bakal menolak penyakit berat, semoga ya mbak, aamiin :)
ReplyDeleteTFS mbak,artikelnya sangat bermanfaat :)
ReplyDeletesalam kenal :)
Apapun namanya tetap terasa sakit dan harus dilawan dan diobati.
ReplyDeleteJangan menyerah karena menyerah berarti kalah
Terima kasih infonya
Salam hangat dari Jombang
sharenya bermanfaat sekali mbak..makasih..sayapun juga berusaha agar jangan sampai terkena penyakit ini..memang dari awal kita harus mawas diri :)
ReplyDeleteartikel bermanfaat
ReplyDeleteThx for the article
ReplyDelete