Arafahku
Arafahku di bilik hati
Setiap malam kupandangi dari celah jeruji
Jeruji yang ratusan purnama merantai memenjara diri
Penjara besar bernama nafsuku sendiri
Arafahku di bilik hati
Setiap malam kupandangi dari celah jeruji
Jeruji yang ratusan purnama merantai memenjara diri
Penjara besar bernama nafsuku sendiri
Semula
ku hanya mengeja entah
Mengira dunia ini hanya tuk mendapatkan upah
Upah dari segenap upaya yang kusangka hebat dan megah
Yang kunikmati setiap puja puji meski lisan lafalkan hamdalah
Mengira dunia ini hanya tuk mendapatkan upah
Upah dari segenap upaya yang kusangka hebat dan megah
Yang kunikmati setiap puja puji meski lisan lafalkan hamdalah
Lalu
kuterpekur di sudut renung
Menyaksi kisah-kisah hamba nan tak hirau pengakuan
Hingga menggigil setiap yang berdzikir
Merunduk malu setiap yang bernafas
Menyaksi kisah-kisah hamba nan tak hirau pengakuan
Hingga menggigil setiap yang berdzikir
Merunduk malu setiap yang bernafas
Jika
hadir ia tak dikenali, jika tiada tak seorangpun peduli
Namun insan serupa ini terus mengabdi
Siang malam melata memakmur bumi
Bahkan cerca dan caci tak sanggup membuatnya terhenti
Namun insan serupa ini terus mengabdi
Siang malam melata memakmur bumi
Bahkan cerca dan caci tak sanggup membuatnya terhenti
Terdengar
serupa yang dahulu acap diceritakan Nabi
Tentang mereka-mereka yang dirindukan syurga
Tentang sesiapa yang menjadi perbincangan langit
Tentang segala yang lalu kufahami ada yang jauh lebih berharga dari apapun di dunia ini
Ikhlas ... ketulusan ...
Hingga ku menatapnya sepenuh rindu
Arafahku ...
Sejatinya ia tak pernah beranjak dari kalbu
Sebaik-baik tempat mengingat, seindah-indah tapak bersujud
Arafahku tak pernah berlari
Dia tetap di sana, setia menanti
Tentang sesiapa yang menjadi perbincangan langit
Tentang segala yang lalu kufahami ada yang jauh lebih berharga dari apapun di dunia ini
Ikhlas ... ketulusan ...
Hingga ku menatapnya sepenuh rindu
Arafahku ...
Sejatinya ia tak pernah beranjak dari kalbu
Sebaik-baik tempat mengingat, seindah-indah tapak bersujud
Arafahku tak pernah berlari
Dia tetap di sana, setia menanti
![]() |
Doc. Simsim Wiz's Pinterest |
Hatiku bersama para penerima musibah di Mina, semoga yang wafat mendapat karunia husnul khatimah serta syahadah, aamiin