Delapan alasan suka drama Korea - Dulu saya sering heran, kenapa ya orang-orang suka sekali drama Korea.
Heran, karena mereka sampai hafal nama bintang-bintangnya, kalo lagi pada chatting di grup ngalir aja sebut nama-nama idolanya seolah mereka itu temen-temen SDnya hehehe.
Sementara rekor saya sampai sekarang baru se Lee Min Ho - Lee Min Ho nya. Eh ada ding satu lagi, Ji Chang Wook si pemeran drama "Healer" satu-satunya striping drakor yang semua episodenya saya tonton habis *
Sunday, August 30, 2015
Tuesday, August 25, 2015
Etika di Grup Online, Perlukah ?
Etika di grup online, perlukah? - Sekarang, dengan makin banyaknya orang menggunakan
smartphone, semakin banyak juga orang yang menggunakan fitur aplikasi seperti Whatsapp,
BBM, Telegram, Line dll untuk bisa saling terkoneksi satu sama lain. Banyak
sekali kebaikan yang diberikan fasilitas chatting ini buat kita, terutama dalam
hal komunikasi.
Dari semula fasilitas chatting hanya bisa digunakan secara
perorangan, sekarang mengikuti inovasi sosial media, aplikasi chatting di
smartphone juga bisa digunakan secara berkelompok atau grup. Biasanya,
terbentuknya grup-grup online di smartphone ini karena alasan kemudahan
menyampaikan informasi. Saat diperlukan, sebuah informasi dapat disampaikan
dengan sekali share kepada sekian banyak
orang di dalam sebuah grup tanpa harus mengetik hal yang sama berulang-ulang.
Monday, August 24, 2015
Jeruk Nipis Obat Keracunan Makanan
Jeruk nipis obat keracunan makanan
Disclaimer :
Tulisan saya sekarang sekedar sharing pengalaman saya dan keluarga, belum tentu berlaku sama pada semua orang. Tapi mungkin bisa menjadi salah satu referensi di antara referensi yang lain. Tetap bijak memilih dan memilah ya
***
Sesuatu yang selama ini saya tahu peristiwanya hanya dari berita-berita di TV, ternyata kejadian juga di keluarga saya. Keracunan makanan !
Disclaimer :
Tulisan saya sekarang sekedar sharing pengalaman saya dan keluarga, belum tentu berlaku sama pada semua orang. Tapi mungkin bisa menjadi salah satu referensi di antara referensi yang lain. Tetap bijak memilih dan memilah ya
***
Sesuatu yang selama ini saya tahu peristiwanya hanya dari berita-berita di TV, ternyata kejadian juga di keluarga saya. Keracunan makanan !
Saturday, August 22, 2015
Chocomory, Ikon Coklat Baru Indonesia
“Sayaaaaa .....”
Hmm, sebuah dialog imajiner yang terbayang di benak saya saat
akan menulis jurnal ini langsung berkelindan. Rasanya, hampir tak ada yang tak
suka coklat ya. Kalaupun ada mungkin hanya sedikit orang saja. Coklat dalam
segala bentuknya sudah mengepung gaya hidup kita dalam soal kudapan.
Meski begitu, meski saya merasa coklat sudah menjadi salah
satu makanan yang paling diminati banyak orang khususnya di Indonesia, tapi
jika dibandingkan dengan masyarakat mancanegara ternyata bangsa kita masih kalah
jauh dalam hal mengkonsumsi coklat. Bayangkan saja, masyarakat Singapura mengkonsumsi
1 kg coklat per tahun, masyarakat Swiss yang
memang salah satu negara penghasil coklat terbesar dunia mengkonsumsinya
sebanyak 9 kg per tahun, tapi bangsa Indonesia hanya mengkonsumsi coklat sebanyak
300 gr per tahun. Padahal, Indonesia adalah negara penghasil coklat peringkat
ke-3 dunia, yang berkontribusi sebanyak tujuh belas persen dari total kakao
dunia.
Informasi ini saya dapatkan saat menghadiri gathering dengan
Chocomory, sebuah brand coklat yang menjadi sayap bisnis PT. Cisarua Mountain
Dairy (Cimory) pada industry konfeksioneri coklat hari Jumat kemarin.
Invitation
Berhubung ini tentang coklat, jadi ceritanya saya seneng
banget saat menerima undangan dari Chocomory untuk melihat review tentang
coklatnya, memperhatikan proses pembuatan produk-produk olahan coklat di
pabriknya dan menyimak chocolate cooking demo-nya hari Jumat, 21 Agustus 2015
kemarin di Cimory Riverside, Mega Mendung, Puncak, Bogor.
![]() |
Undangan dari Chocomory |
Saya datang setengah jam terlambat dari waktu yang ditetapkan
penyelenggara acara. Sedikit tak enak hati saat di sekitar jalan Raya Puncak
terjadi kemacetan yang sempat menghambat perjalanan saya. Sempat curhat kepada
suami yang berkenan mengantar sampai ke tujuan bahwa saya tak ingin mengecewakan
fihak pengundang. Beruntung, suami berhasil menenangkan saya dan ternyata kami
sampai ke lokasi tak terlalu jauh dari rentang waktu yang ditentukan.
Suasana masih agak sepi saat saya melintasi anak tangga
pintu masuk Cimory, hanya ada beberapa orang yang sedang mengambil foto di
sekitar patung sapi nan lucu yang nampaknya merupakan ikon Cimory. Dengan sok
tahunya saya menduga mereka adalah teman-teman media atau blogger yang sama
diundang juga. Saya menyapu seluruh ruangan dengan pandangan, dan tanpa
kesulitan di sekitar 15 meter dari tempat saya berdiri saya bisa melihat Chocomory
Store.
![]() |
Tiba pagi hari di Cimory Riverside Puncak Bogor |
![]() |
Chocomory Store |
Bergegas saya menuju ke sana, tapi tetap saja saya tak
menemukan suasana pertemuan yang saya bayangkan. Saya mencoba bertanya kepada
seorang pramuniaga yang cantik di sana, dan dengan baik hatinya dia
mengantarkan saya ke lantai bawah yang ternyata sudah dihadiri oleh beberapa
awak media.
Mbak Putri sebagai PR Chocomory yang beberapa waktu
sebelumnya mengundang saya via email menyambut kedatangan saya dengan
hangatnya, mengenalkan saya kepada beberapa jurnalis dan lalu mempersilakan saya
untuk duduk menunggu hingga acara dimulai. Seorang bapak yang kemudian saya
tahu beliau adalah PR/Markom Cimory pun dengan ringan hati menyapa menghampiri.
Kesan pertama yang menyemangati.
![]() |
Green tea yoghurt with chocolate sebagai welcome drink |
Chocomory, Ikon Coklat Baru
Sessi awal dimulai dengan sambutan yang disampaikan oleh Pak
Ilham, PR / Markom Chocomory dengan gayanya yang santai namun lugas. Beliau menyampaikan bahwa
Chocomory dibuat atas keprihatinan Cimory disebabkan produksi coklat dalam
negeri yang merupakan penyumbang kakao terbesar peringkat 3 dunia namun hingga
saat ini masih mengimport bahan mentahnya dari luar negeri.
Cimory juga sangat concern pada produksi susu
para peternak dalam negeri hingga terus membuat inovasi bagaimana caranya agar
produksi susu sapi kita tidak terbuang percuma. Cimory ingin menunjukkan bahwa
Indonesia pun mampu membuat coklat sekualitas dunia dan menjadi coklat yang
ikonik. Berupaya kerasa bagaimana caranya agar ia sebagai brand lokal namun bisa berkualitas premium.
Untuk sampai pada sekian besar ide dan upaya hebat ini tentu
tidak melalui perjalanan yang mudah. Sebelumnya, Managing Director Chocomory
Bapak Axel dari perjalanannya melanglang buana pada akhirnya menginspirasinya
untuk memproduksi coklat lokal dengan mutu internasional. Bisa dikatakan,
resep-resep coklat di Chocomory tercipta dari hasil beliau keliling dunia.
![]() |
Macha Bar Chocolate |
Pak Ilham menuturkan, konsep dari kehadiran Chocomory di Puncak adalah untuk menjadi tempat belanja
produk coklat yang menghibur, tempat edukasi dan mengapresiasi
coklat, juga menjadi tempat membeli oleh-oleh dari Puncak yang kekinian.
Chocomory memiliki kategori produk andalan seperti :
Chocolate covered, Chocolate bar, Minibar-Rocher-Lolypop, Almond Crunchies,
Chocoreo, Wafer Finger, Crispy Matcha Balls, Hot Chocolate dan Cornflakes.
Dalam meet up kali ini, secara spesial Chocomory
memperkenalkan Matcha Chocolate Bar sebagai salah satu produk coklatnya yang
ikonik yang membedakannya dari produk-produk kompetitor. Matcha Chocolate Bar
ini memiliki rasa dan warna yang unik, bukan karena memasukkan bahan kimiawi karena kualitas Chocomory sama sekali tak menggunakan bahan pewarna dan bahan pengawet melainkan karena memadukan real chocolate dengan
ekstrak teh hijau yang diimport langsung dari Jepang.
Saat dikonsumsi, Matcha Chocolate Bar memberikan sensasi tersendiri, mudah meleleh tanpa meninggalkan sisa lemak atau unsur lain di langit-langit mulut.
Saat dikonsumsi, Matcha Chocolate Bar memberikan sensasi tersendiri, mudah meleleh tanpa meninggalkan sisa lemak atau unsur lain di langit-langit mulut.
Coklat Chocomory memang dibuat secara ekslusif dengan bahan
utama coklat yang diimport dari Belgia serta mesin-mesin yang juga masih harus
diimport dari Swiss dan Jerman karena Chocomory berkomitmen untuk menjaga kualitasnya
demi kepuasan konsumen dan menjaga kepercayaan mereka. Semua ini bersesuaian
dengan tag line Chocomory ialah :
”Where Happiness Comes Alive”
Untuk mendapatkan produk-produk coklat Chocomory memang tak
semudah mendapatkan produk coklat dari brand lain. Konsumen harus datang ke
gerai Chocomory di Cimory Riverside, Puncak Bogor atau memesannya secara
online.
Managing Director, Bapak Axel yang hadir di tengah-tengah
kami pun menyampaikan penjelasannya tentang hal apa yang membedakan Chocomory
daripada brand lain yang diantaranya adalah karena Chocomory menyusun resepnya
dengan kandungan coklat dalam prosentase yang lebih tinggi daripada yang
dimiliki brand-brand lain, itu sebabnya meskipun Chocomory mempunyai produk
milk chocolate, tapi ia berwarna lebih gelap dibandingkan milk chocolate dari
merek lain.
![]() |
Managing Director of Chocomory Bpk Axel |
Banyak hal lagi yang lebih detail dijelaskan oleh Cheff of
Chocomory Factory yakni Bapak Agus Supriyadi saat kami mengunjungi pabrik
coklatnya. Di sana saya melihat kecanggihan mesin-mesin modern pembuat aneka
jenis olahan coklat bekerja dalam pengawasan karyawan karyawati Chocomory yang
sangat menjaga hygienitas. Setiap mesin diletakkan sedemikian rupa agar bagian
belakangnya tak menempel ke dinding supaya tak ada kotoran yang menempel di
sela-sela yang bisa masuk ke dalam hasil produksinya.
![]() |
Milk Almond Choco Bar |
![]() |
Almond Cookies |
Cheff Agus dengan sabar memberi penjelasan atas
pertanyaan-pertanyaan jurnalis dari beberapa media dan juga blogger tentang
bahan dan proses pembuatan produk-produk olahan coklat di Chocomory. Dari beliau
saya faham, bagaimana Chocomory menjadi sangat istimewa dalam rasa dan
kualitasnya. Ternyata mulai dari mendatangkan bahan-bahan utama coklat dari Belgia plus mesin-mesin modern import serta hygienitas adalah sebagian cara Chocomory berkomitmen atas kualitas tinggi yang dipegang teguhinya.
And last but not least, hal menenangkan lain yang saya dapakan adalah ternyata produk Chocomory telah mendapat sertifikat halal. Jadi konsumen dari kalangan muslim tak perlu resah apakah coklat yang dibeli di Chocomory ini bisa dikonsumsi atau tidak.
And last but not least, hal menenangkan lain yang saya dapakan adalah ternyata produk Chocomory telah mendapat sertifikat halal. Jadi konsumen dari kalangan muslim tak perlu resah apakah coklat yang dibeli di Chocomory ini bisa dikonsumsi atau tidak.
Sessi terakhir kami adalah menyaksikan Matcha Bar cooking
demo dimana Cheff Agus dan seorang asistennya memperagakan bagaimana
Matcha Bar diolah dan dicetak. Saya sendiri menjadi salah satu dari sekian
orang yang mencoba ikut mengolah dan mencetak coklat berekstrak teh hijau
Jepang itu.
![]() |
Peragaan mengolah Matcha Bar Chocolate |
Kunjungan yang menyenangkan. Selama hampir 3 jam mengikuti paparan, saya mendapat banyak pengetahuan dan pengalaman berharga. Dan lebih dari itu turut larut dalam keyakinan bahwa yes, Indonesia pun kini miliki harapan baru yang mewujud nyata yakni sebagai produsen coklat dengan kualitas dunia tak hendak kalah dari bangsa-bangsa lain seperti Swiss dan Belgia, sebuah icon coklat kebanggaan di Puncak Bogor.
Terima kasih atas undangannya yang penuh kesan Chocomory :-)
![]() |
Chocolate Fountain |
![]() |
Serba Coklat |
![]() |
Cuplikan tweet-tweet lucu tentang Chocomory di twitter bergelantungan di langit-langit toko |
![]() |
Kenang-kenangan dalam goodybag dari Chocomory |
Thursday, August 20, 2015
Rumah Impian, Rumah Kita
Hanya bilik bambu tempat tinggal kita
Tanpa hiasan, tanpa lukisan
Beratap jerami, beralaskan tanah
Namun semua ini punya kita
Memang semua ini milik kita sendiri
Hanya alang-alang pagar rumah kita
Tanpa anyelir tanpa melati
Hanya bunga bakung tumbuh di halaman
Namun semua itu punya kita
Memang semua itu milik kita
Thursday, August 13, 2015
Halbil Ceria Ala LG dan Blogger
Halbil ceria ala LG dan Blogger - Tepat 8 Agustus 2015 kemarin adalah hari pertemuan pertamaku dengan sahabat-sahabat blogger di Bogor pasca mudik lebaran yang lalu karena mendapat undangan melalui mbak Arin Murtiyarini dari LG Electronic Indonesia yang menggandeng Spektra di acara Halal Bihalal LG bersama Agrianita PTN IPB dan Blogger yang dilaksanakan D'Leuit Restaurant Jl. Pakuan Baranang Siang Bogor.
Monday, August 10, 2015
Sepuluh Prinsip Dasar Food Combining
Sepuluh prinsip dasar food combining - Saat ini seiring dengan berkembangnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dan ilmu gizi, banyak metode diet makanan untuk menunjang hal ini, salah satunya yang akhir-akhir ini sedang booming adalah Food Combining.
Food Combining (FC) pada mulanya dikenalkan oleh dr. William Howard Hay seorang physician dari New York pada tahun 1920. Itu sebabnya teori diet yang dikenalkannya dikenal orang dengan istilah Hay Diet. Teorinya diklaim berhasil dengan cara membagi makanan ke dalam 3 bagian yaitu : makanan yang alkaline (basa), acidic (asam) dan neutral (netral).
Food Combining (FC) pada mulanya dikenalkan oleh dr. William Howard Hay seorang physician dari New York pada tahun 1920. Itu sebabnya teori diet yang dikenalkannya dikenal orang dengan istilah Hay Diet. Teorinya diklaim berhasil dengan cara membagi makanan ke dalam 3 bagian yaitu : makanan yang alkaline (basa), acidic (asam) dan neutral (netral).
Saturday, August 8, 2015
Cara Sederhana Mengenalkan Dapur Kepada Anak
Kenal pepatah ini kan Ayah, Bunda ?. Ya, pepatah lama yang menggambarkan bahwa sifat pembawaan, kegemaran, minat atau keadaan anak acapkali tak jauh dari hal-hal tersebut pada orang tuanya.
Mengingat itu, saya agak was-was pada diri sendiri karena saya ingin khususnya dua anak perempuan saya senang memasak meski tak harus menjadi "jagoan" yang bisa memasak menu apapun tapi setidaknya mereka bisa tak canggung melakukan pekerjaan-pekerjaan dapur yang mendasar dan sederhana semisal mencuci piring atau sekedar bisa buat nasi goreng atau membedakan mana jahe mana lengkuas itu sudah lumayan.
Friday, August 7, 2015
Ubah Tata Letak Furniture Rumah Atasi Kejenuhan
Ubah tata letak furniture rumah at as I kejenuhan - Sebetulnya, kalau dibilang pembosan sih saya nggak. Malah, kadang saya mikir apa saya pernah merasa jenuh bertahun-tahun banyak beraktivitas di rumah dan sekitarnya saja sebagai full housewife.
Pertanyaan seperti itu muncul saat ada seorang kawan yang baru resign dari pekerjaan di kantornya dan memutuskan menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya karena pertimbangan anak. Dia mengalami masa-masa transisi yang tampaknya cukup berat karena terbiasa dengan jadwal kantor yang padat, tiba-tiba harus ada di rumah mengurus keperluan keluarga seharian semalaman, tujuh hari dalam seminggu, tiga puluh hari dalam sebulan. Isi status bbm nya berubah, hanya berisi kejenuhan.
Monday, August 3, 2015
Bagaimana Menjadi Blogger Multi-tasking ?
Bagaimana menjadi blogger multi tasking ? - Apakah Anda pernah merasa punya banyak kegiatan tapi jenuh dengan semua itu ? Saya pernah.
Sebagai istri dan ibu, yang mengerjakan semuanya sendirian ( maksud saya dengan semuanya adalah sebagian besar tugas rumah tangga karena dulu saya tak punya ART) saya pikir saya harus memiliki hal kreatif untuk diri sendiri yang fokus pada hal-hal yang saya suka.
Kalau sekarang orang banyak bilang dengan istilah "Me time" kali ya. Karena saya juga ingin bisa tetap melakukan hobi saya supaya pikiran dan talenta saya bisa tetap fresh dan terjaga.
Saturday, August 1, 2015
Yang Alami, Yang Terbaik
Yang Alami yang terbaik - Sebagai ibu, di antara yang paling berat lainnya dalam mengurus anak-anak itu salah satunya adalah menjaga kesehatan mereka.
Dari mulai belanja bahan masakan, mengolah sampai menghidangkannya adalah pembelajaran terus menerus. Tak peduli merasa sudah berpengalaman memasak bertahun-tahun tak menjamin itu berbanding lurus dengan kesehatan. Kadang, dari info-info yang saya baca baru tahu ternyata selama ini ada bahan-bahan tertentu dari masakan saya yang saya belum tepat mengolahnya supaya dia bisa bermanfaat buat kesehatan.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Template by Blogger Perempuan