Thursday, July 23, 2015

Tempat di Mana Hatimu Berada


Tempat dimana hatimu berada - Sudah di rumah Bogor, tapi pikiran masih terbawa suasana Iedul Fitri kemarin, malam ini saya hanya teringat satu idiom yang sering saya baca :”Home is where the heart is”. Kita jauh-jauh mudik, hanya karena satu alasan, ingin pulang ke rumah, bertemu ayah dan ibu kita, ingin bertemu sanak saudara, bertemu keluarga.

Tak masalah, apakah mudik hanya bagian dari tradisi lebaran di Nusantara atau tidak, tapi mudik atau tidak mudik semua orang tak ada yang tak ingin dekat dan berkumpul dengan keluarganya bukan ?.  Bagaimana tidak, keluarga adalah teman hidup sejak mula terlahir ke dunia. Mengisi kenangan dan sejarah hidup kita. Seburuk atau sebaik apa, keluarga tetap bagian hidup kita.

Meski tak semua orang memulai hari-hari, bulan-bulan dan tahun-tahun pertama hidupnya bersama keluarga kandungnya, tak terhitung orang yang menjalani masa-masa kecilnya bersama orang yang bahkan tak mengenalnya, tiada jalinan darah ataupun silsilah, namun kesamaan cara menjalani proses sebagaimana  yang lainnya telah menjadikan mereka pun memiliki cita rasa berkeluarga  yang sama.

 Mengapa orang rela “menestapa diri” dalam kemacetan dan kelelahan yang panjang hanya untuk pulang ke rumah ?  Karena di rumah ada orang-orang yang hadir di hatinya.

Sepanjang masa kecil hingga sebelum menikah, sudah tiga kali saya mengikuti ayah dan ibu saya berpindah-pindah rumah. Mulai dari Jl. Jakarta Bandung, Jl. Muararajeun Baru Bandung hingga Jl. Kopo Bandung. Begitu pula pasca menikah hingga saat sini sudah tiga kali pula saya berpindah rumah (Jl. Katapang Bandung, Jl. Kopo Bandung hingga menempati rumah yang sekarang di Jl. Ciomas Bogor. Meski semua rumah yang saya tempati berturut-turut itu memiliki model yang tak serupa, luas bangunan dan luas tanah yang tak sama, jarak dengan rentang yang berbeda, tapi seingat saya semua miliki rasa yang sama.

Rasa di mana hati ingin cepat pulang saat sedang di manapun berada.  Rasa di mana hati betah saja meski rumah hanya dihias sehelai taplak meja, rasa di mana hanya sekepal nasi hangat tanpa laukpun terasa lezat saja. Rasa di mana selalu ingin melindungi dan menjaga meski harta benda sedikitpun tiada.

Ya, karena rumah sesungguhnya bukanlah sekedar materi pasir, semen dan batu, apalagi sekedar cat, gordyn ataupun pagar kayu. Rumah sebenarnya adalah di manapun orang-orang yang kita sayangi berada.  Jadi saat kita ingin pulang sejatinya kita ingin bertemu mereka yang dicinta. Tak peduli bagaimana dan di mana, rumah adalah tempat di mana keluarga kita berada.

Bayangkan rumah tanpa ayah, tanpa ibu, tanpa saudara, tanpa suami , tanpa anak-anak kita.  Tak peduli semegah seindah apa, pasti kita akan segera meninggalkannya. Mencari ke manapun tempat mereka berada. Atau setidaknya, biarkan mereka tetap berkumpul di dalam ingatan kita. Itu semua karena, :”Rumah adalah tempat di mana hati kita berada”. Cause home is where your heart is.






4 comments:

  1. lebih baik disini.. rumah kita sendiri,, segala nikmat dan anugerah yang Kuasa.. semuanya ada disini.. RUMAH KITA... Kutipan lirik dari band Jadul Godbless :)

    ReplyDelete
  2. Rumah adalah tempat ternyaman untuk ngumpul sama keluarga, dan rumah sendiri meskipun tidak terlalu mewah tapi menyenangkan ^^

    ReplyDelete
  3. home sweet home, akshirnya aku sampai rumah lagi

    ReplyDelete
  4. makasih bos infonya dan semoga bermanfaat

    ReplyDelete

Terima kasih sudah singgah di Goresanku ya ^_^