Ketika cinta ditilamkan Tuhan kepadamu
Seketika hangat menjalari dada
Ada sesuatu yang terasa berkecambah
Menyentuh mengelus bilik hati
Tak kau hiraukan itu
Hingga dadamu sesakkan entah
Dan jiwa menggigil gelisah
Lalu kaupun tahu
Itulah rindu
Yang merambati setiap inci labirin darahmu mengalir
Yang turut mendenyut di jantungmu berdegup
Yang selalu menyerta dalam setiap nafasmu terhela
Yang tak ingin pergi dari bayanganmu menjela
Hanya padanya, ingatanmu bersemayam damai
Lukisan cintamu tak berwarna terang
Ia hanya berpendar, namun indah dalam lembut nuansa tenang
Kau bisikkan namanya dalam senandung
Bak nyanyian surgawi yang mengalun kidung
Aahh ... apa yang lebih indah dari memandang senyumnya ?
Seakan segenap jagat turut mengilustrasikan
Dalam gumpalan awan
Di gugusan bintang-bintang
Selalu hanya dirinya
Kemanapun kau pergi ia mengikuti
Dalam nurani,
Di dalam sanubari
Ia lukisan cintamu
Tak terganti