Murai cemara sudah putari rumah sepagi ini
Rupanya ada pesta kecil di sarangnya
Bangunlah gadisku
Tak tahu kau rupanya
Ingin segera kulihat mutiara dibalik kelopak matamu
Ahh kubuatkan saja penganan dan susu
Sekejap kau kan tergoda ku tahu itu
Dengarlah gadisku
Geliat malas pohon jambu air kita
"Oo ia manja, ingin disapa sang surya", begitu biasa kau kata :)
Wahai rumah kecil, bukalah pintu usangmu
Biarkan gadisku keluar memandang disebalikmu
Memungut batu dan melempar penatnya
Menjangkau awan dengan mungil tangannya
Lihatlah disana gadisku
Petani padi bercaping lebar
Dan pedagang sayur menanggung beban
Kisahkan sabar dan ketegaran
Dalam berat nasib tiada perlindungan
Lepaskan saja sandal kecilmu
Berlarilah di pematang di pinggir kali
Ada kepiting bercapit merah malu kepadamu
Berlari, ke balik batu ia sembunyi
Dan kutahu, semakin ia sembunyi semakin kau mencari
Tahukah kau gadisku ?
Ada senyum dihatiku memandang ulahmu
Percikkan air sungai basahi bajumu
Dan kau petik bunga rumput liar
Untuk kau pasang di telinga kelinci yang lebar
Wahai senja lihatlah gadisku
Dia cantik disemburat jinggamu
Berderai tawanya jika kupu-kupu hinggap dihidungnya
Menepis rambutnya bertaburan bunga
hapuskan pasir di lembut pipinya
Hmmm ...
Tetapi dengarlah gadisku
Suara selendang angin telah mendesir
Tanda malam kan mulai kepakkan sayapnya
Cepatlah bangkit dan genggam tanganku
Kita berlomba bersama gerimis siapa cepat tiba di rumah
Malam oh malam tataplah gadisku
Berliput selimut masih mintakan cerita
Purnama bulanmu terbitkan senyum baginya
Hingga tak nampak lagi mutiara di balik bulu matanya
Biarkan damai ini disini berhenti
Dan senandungmu mengalun rinduku lagi
Tidurlah kau wahai gadisku
Besok kita kan bersua lagi
Memungut soka di rumput kita
Sandingkan ia bersama mawar di dalam vas bunga
Bermimpilah, permataku
Selalu ada cinta untukmu ...
*Kecup*^_^
wah.. saya suka puisi-puisi nya :D
ReplyDelete