Monday, January 21, 2013

Pada CintaMU ku Lebur

Allahu
Entah mengapa kudatang lagi kepadaMU
Berulang kali melalu, berulang pula datang bertamu
Mungkin karena aku tak tahu malu
Mungkin pula karena sesungguhnya aku rindu

Allahu
Jangan memandangku seperti itu
Aku malu
Ini hambaMU yang menghati-batu
Tapi kini mendekat harapkan sentuhMU
agar ia kembali selembut salju

Tuhan
Terima kasih,
Atas bahagia ini
Masih bisa menyebut namaMU
Masih bisa mengingatMU
Masih bisa merindukanMU

Rabb
Dengan apapun asmaMU kusebut
Engkau tetaplah seKasih itu
Kupilih tuk bersamaMU
Karena TanpaMU kutak tahu

Ini air mataku
Yang rindu sampai pada haribaanMU
Meski tak pantas
Namun aku terus meretas

 Rabbku
Aku tahu berdo'a kepadaMU adalah perintahMU
Aku tahu semakin kumeminta semakin ENGKAU cinta

Tapi aku malu  ...
Malu karena ku telah terlalu banyak meminta
Malu karena pada wajibku padaMU ku telah banyak alpa
Malu karena pada hakMU ku telah banyak melupa

Ku hanya ingin selalu bersama
Pada jalanMU ku ingin tetap setia
Dekap aku dalam-dalam
Jangan KAU lepas diam-diam

Sering kata-kata cinta terucap indah
Namun sebanyak itu pula kuterbata-bata menyembah
Apa daya hatiku lemah
Apakah KAU masih percaya, ku tak tahu, entah

Allahu
Mungkin tak seorang pun percaya
Kala kukata hanya KAU yang kupuja
Dan hanya bertemu diriMU yang kuminta

Lalu kudigoncang goyah
Hatiku dipaksa menyerah
Darahku dikobar parah
Dengan apa kuharus tabah ?

Tuhan
Engkau Maha Segala
Saat KAU ada dimana-mana
Disana kubermakna

Biarkan pada cintaMU kumelebur
Asalkan pada jalanMU biarlah kuhancur
Merepih dalam sujud
Memunguti cintaMU

Allahu
Aku rindu

Sunday, January 20, 2013

Sebatas Pandang

Pada rerintik yang terus mengusik
Pada angin yang mengelus menelisik
Aku sisipkan tanya
Apakah aku masih setegar dahulu
Saat badai itu membuncah dada
Saat tak sedetikpun tanpa air mata
Saat lisan tak putus memanggil sebuah Nama

Lalu aku kehilangan asa
Yang dahulu padanya kutautkan renjana
Menepis membuang segala lekat
Menjauh, lalu merapuh ...

Namun bayangan masih terus berkelindan
Setiap kata-kata masih tersimpan
Saat katamu :
 "Dirimu serupa bayang-bayang, hanya nampak sebatas pandang"
Lalu kita terdiam ...



Saturday, January 12, 2013

TanpaMU ku tak bisa

Ini detak yang berjuta tanpa kuminta
Berdegup sejak ku belum bisa disebut apa
Lalu denyutnya haturkan alunan rasa
Sejak itu aku jatuh cinta

Darah menjingga dan lalu pekat, di labirin-labirin rahasiaku
Mendayung perjalanan teramat panjang hingga tiba di baitul makmurMU
Lalu kembali mengetuk-ngetuk bilik jantungku
Sampaikan rindu yang jauh hingga ke relung kalbu

Aduhai
Betapa lemahku
Bahkan tiada hela nafas ini jika tanpaMU
Apatah lagi berlari, mengejar cintaMU

Sungguh-sungguh ku tak bisa
Jika tak bersamaMU, sungguh ku tak bisa

ku melihat dengan MataMU
Kumendengar dengan TelingaMU
Kumerasa dengan HatiMU
Bahkan tak kutuliskan ini, melainkan dengan "TuntunanMU"

Ini harap tak berhingga
Berkelindan hingga masa yang entah dimana
Lalu mengkristal di dalam dada
Dan terus bertahta

Tuhan, aku cinta ...
TanpaMU, ku tak bisa


Monday, January 7, 2013

Untuk Sekeping Hati




Untuk sekeping hati yang tak  lelah mencari
Tak hendakkah sejenak berhenti
Mengurai letih mengejar bayang-bayangku di tubir senja
Aku hanya samar bak asap yang hadir sekejap
Aku hanya jejak yang tertinggal dan terlupa
Serupa halimun yang tak terurai di lembah tak bernama


Untuk sekeping hati yang tak letih memberi
Tak inginkah sejenak menepi 
Dari rimba ketak pastian yang rintangi sampanmu
Aku hanya serupa merpati yang patah sayap
Tiada sekelepak cakrawala tempatku bisa kembali mengangkasa
Tuk sekedar memandang matahari terbenam
Atau menyentuh cinta yang kau genggam


Untuk sekeping hati yang tak putus menanti
Tak letihkah jiwamu membangun mimpi
Pada seraut wajah yang kau sebut "Syurgaku"
Tak bisakah sejenak kau jeda
Dari asa yang membakar gelora

 
Apakah kau akan terus menunggu
Dan membuat awan tersedu dalam kelu
Membiarkannya berdiri dalam ragu
Diantara langitnya ataukah langitmu

Masih berhargakah jika seribu maaf yang kutadahkan
Atas yang tak bisa kuberikan



Untuk sekeping hati yang merindu
Maafkan aku
 


Note : ilustrasi diambil dari sini

Tuesday, January 1, 2013

Biarlah Cinta

Biarlah cinta



Ini tentang cinta yang sering kita kisahkan.
Di teduh senja atau di relung rahasia malam.
Di saat-saat benak penat oleh oceh dan celoteh
Di masa hati hanya ingin mendengar alunan letih