Thursday, August 23, 2012

Bayangan Syurga

Memandang angkasa terhampar biru
Menatap sabit tersenyum sendu
Berbinar mata bahagia merasakannya
Siapakah pelukis langit  semesta ?


Mendengar angin mendesau merdu
Menyimak bintang berkelip sayu
Berdesir dada takjub mengaguminya
Siapakah pemilik jagat raya ?


Jika tak gugur daun sehelai
Dalam kegelapan dan hujan terlunta-lunta
Bukan ia yang memilih tempatnya
Ada yang Kuasa mengatur jalannya

Sering mata tersilap
Tertukar cangkang dari mutiaranya
Terpana indah rangkaian kata
Terlupa diri kepada sastrawannya
Hingga tak tahu mana yang lebih mulia
Puisi ataukah pujangganya

Sering telinga tertipu
Tersamar sepuhan dari emasnya
Terpukau cantik lekukan raga
Terabai jiwa kepada pelukisnya
Hingga tak tahu mana lebih berharga
Lukisan ataukah senimannya

Beribu kecantikan diperagakan
Berjuta kemegahan disediakan
Tiada yang sanggup menggambarkan
Keindahan yang lebih mengherankan

Bukan Bidadari bermata jeli
Bukan Malaikat bersayap rapi
Bukan Syurga bersungai madu
Bukan segala yang pernah dirindu

Adalah DIA tempat segala kebahagiaan bermula
Ketika segala sesuatu belum memiliki nama
Rahman RahimNYA telah mendahului seluruh sifat-sifatNYA
Didalam KeindahanNYA, Nirwarna tak lagi berharga.

Kemana airmata ini harus mengadu
Kepada Siapa rindu ini harus berlabuh
Tiada setitik tempatpun yang bukan kedaulatanNYA
Tiada sedzarrah sesuatupun yang bukan milikNYA


Dalam anggun cahaya rembulan
Teringat harapan dijanji sang utusan
Telah dekat hari yang dinanti nan dirindukan
Perjalanan berakhir dalam cinta dan pelukan Tuhan


Ya Allah
Dekatlah selalu jangan menjauh
Dalam kelemahan imanku
Kan "kupeluk" Engkau seteguh keyakinan
Dalam kekurangan akalku
Kan "kujaga" Engkau sekuat kasih dan sayang
Tetapi tiada yang kumiliki melainkan semuanya berasal dariMU jua
Dan kan kembali ke haribaanMU pada akhirnya

Ini tetes air mataku nan hina
Memandang agung keindahan alam semesta
Maka bagaimanakah keindahanMU sendiri Tuhan ?
Izinkan hamba memandang Suci WajahMU kelak dalam kudus kebahagiaan.
Aamiin




-Bogor, 23 Agustus 2012-




Monday, August 13, 2012

Catatan Ramadhan

Tak kulihat pada orang-orang yang rupawan melainkan ada padanya kekurangan
Tak kulihat pada orang-orang yang pandai melainkan ada padanya kesalahan
Tak kulihat pada orang berpangkat berharta melainkan ada padanya kecacatan


Setiap insan adalah makhluq lemah
Tak mampukan meraup kesempurnaan
Karena kesempurnaan tidaklah dititah
Melainkan hanya tuk menjadi milik Tuhan

Tetapi tiba-tiba terjadi bencana
Manusia lupa pada hakikatnya
Dikurnia ni'mat sedikit saja
Mudahlah ia angkuh dan berbangga

Berparas rupawan bukanlah prestasi
Namun ia dikejar dan terus dicari
Dilombakan dibuatkan medali
Padahal ia hanya pemberian Allah cukuplah untuk disyukuri

Berjuta lelaki memburu yang cantik berseri
Berjuta wanita mencari lelaki yang pantas tuk disandingi
Sedang bahagia tak Allah simpan disana menepi
Ialah bahagia itu pada lisan dan budi yang terpuji

Bergelar sarjana berpendidikan tinggi
Tak untuk disombong membanggakan diri
Dikurnia  sebagai bekal memulia diri dan sesama insani
Menjadi jalan keselamatan di akhir nanti

Amal shalih, rukun Islam yang telah dijalani
Pun bukan karena kemampuan diri
Semua karena disebab perrkenan Ilahi
Maka siapa kita hendak mengunggulkan diri


Setiap kita adalah sama,
Di"Mata" Tuhan tiadalah bedanya
Sebagai gigi sisir berdiri bertinggi sama
Yang dipandang Tuhan hanyalah Taqwanya

Boleh jadi sekarang saudara kita tak bertudung terbuka raganya
Esok lusa mungkin ia yang paling ikhlas menutup auratnya
Boleh jadi sekarang saudara kita beringas, tajam lisannya
Esok lusa mungkin ia yang paling santun, paling indah akhlaqnya

Tugas kita bukan untuk me-neraka-kan orang mendakwa keburukannya
Hanya mengajak mengerti dan mendo'akannya
Kita tak diperkenan mengadili apa yang nampak di permulaannya
Karena kita tak pernah tahu apa yang kan dia terima pada akhirnya

Tak kulihat pada orang-orang terbatas kecantikannya melainkan ada padanya cahaya senyuman
Tak kulihat pada orang-orang yang merasa bodoh melainkan ada padanya sinar semangat terus belajar
Tak kulihat pada orang-orang  miskin papa melainkan ada padanya kilau keikhlasan

Hidup ini indah kawan, jika bertemankan iman dan kebijaksanaan.


-Bogor, 13 Agustus 2012-
#Ramadhan malam ke 26