Apakah hanya sebatas lekuk liku wajah seseorang dimuliakan
Apakah hanya sebatas halus dan purnama kulit seseorang dipuja
Apakah hanya sebatas pesona kata-kata seseorang diangan-angan
Ketika kerupawanan raga telah menjadi mizan
Dan singgasana ilmu telah ditinggalkan
Berkerumun insan memperebutkan asa seperti hewan
Kita telah berdiri di hamparan jalan yang samar-samar
Dimana jejak para salik bak tinta terkabur tumpahan air
Dan satu demi satu, pilar kebanggaan tumbang di kaki romantisme kisah2 asmara
Dahulu pemuda-pemudi kita berlomba-lomba mengkaji ilmu
Kini insan2 telah separuh bayapun masih tenggelam dalam khayal mengharu biru
Kepada pesona semu, mati kutu !
Tak sadar berhidup di tempat yang fana
Tak merasa bahkan nyawapun sesungguhnya milik siapa
Terus terlena mengejar-ngejar tipuan pesona
Dunia bak setitis air dari luasnya lautan
Betapa terbatas usia yang dihamparkan
Dipersilahkan Tuhan mengisinya seindah-indah amalan
Betapa banyak ingatan diutuskan
Bencana dan musibah berganti giliran
Namun siapa hendak hirau acuhkan ?
Wahai zaman ...
Lesatkan kenangan pada masa telah berlalu
Insan2 belasan tahun telah menguasa ilmu
Merambah benua yang jauh mencairkan fikrah nan beku
Tak banyak berkata hanya sibuk belajar dan bekerja
Tak pandai bergaya hanya senang berkarya
Tak suka meminta, hanya berupaya dan berjuang saja
Semoga teruna terunimu kini mampu menapak tilasi
Jejak-jejak agung para shalihin shalihatmu telah berdiri
Malu kepada Ilahi ...
Tak bermanja melalaikan diri lagi ....
......
Ketika jangkar telah dihentakkan
Dan layar dikembangkan
Dan bahtera dilajukan
Berkumpullah para pencari keselamatan
Dan yang tetap terlena, kan ditinggalkan